> >

Fraksi PSI: Pemprov DKI Tidak Memiliki Sense of Crisis Menghadapi Pandemi Covid-19

Politik | 9 Juli 2021, 20:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penanganan pasien Covid-19 yang ditempatkan di tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Kamis (24/6/2021). (Sumber: Instagram Anies Baswedan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki sense of crisis dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta tidak memfokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Demikian Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta William Aditya mengatakan, Jumat (9/7/2021).

“Pemprov DKI Jakarta juga baru melakukan pengadaan sebesar Rp220 miliar untuk mengadakan software Jakarta Smart City. Hal-hal seperti inilah yang menunjukkan bahwa tampaknya Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki sense of crisis,” katanya.

“Artinya Covid-19 sekarang sudah merajalela statistiknya semakin tinggi, oleh karena itu harus ada sense of crisis fokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19,” tambahnya.

Bagi William, Pemprov DKI seharusnya menunda anggaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan untuk penanganan pandemi Covid-19. Antara lain, sambung William, soal kegiatan Formula E senilai hampir Rp1 triliun.

Baca Juga: Pastikan Persediaan Sejumlah Obat Covid-19, Kemenkes: Masyarakat Jangan Panik Beli Berlebihan

“Dari awal kami dari Fraksi PSI sudah menekankan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk fokus kepada penanganan Covid-19. Fokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19,” tegasnya.

“Maka oleh karena itu tundalah program-program yang bisa ditunda misalnya Formula E, BPK mengatakan untuk Formula E saja sudah hampir Rp1 triliun. Bayangkan kalau uang tersebut kita bisa gunakan untuk penanganan Covid-19,” tambahnya.

Berdasarkan data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB hari ini, terjadi penambahan kasus positif baru Covid-19 sebanyak 38.124 orang.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU