> >

Pemerintah Akan Beri Nakes Vaksin Moderna sebagai Dosis Ketiga Penguat Imun

Kesehatan | 9 Juli 2021, 19:56 WIB
Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 untuk penyuntikan di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan.  (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah mengumumkan akan memberikan suntikan ketiga vaksin Covid-19 sebagai booster atau penguat imun bagi tenaga kesehatan (nakes) menggunakan vaksin Moderna.

Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers virtual, Jumat (8/7/2021). Menteri Budi Gunadi menyebut, penyuntikan vaksin dosis ketiga ini akan berjalan mulai minggu depan.

“Rencana vaksinasi ketiga sudah disetujui Ketua KPC-PEN Airlangga Hartanto,” ujar Budi Gunadi.

Baca Juga: Pfizer Kembangkan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Untuk Lawan Varian Delta

Menurutnya, pemberian vaksin dosis ketiga untuk nakes ini penting karena mereka setiap hari melayani pasien di tengah lonjakan kasus Covid-19 belakangan.

“Karena vaksinasi kita masih belum mencukupi seluruh target, penting dipahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes. Tenaga kesehatan kita setiap hari bertemu dengan virus dengan kadar tinggi sekali dan harus dilindungi mati-matian,” imbuh Budi.

Keputusan penggunaan vaksin Moderna, kata Budi, sudah melalui diskusi dengan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Penasihat Teknis Imuniasasi Indonesia (ITAGI).

“Kami sudah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI tentang vaksinasi ini dan sudah mendapat persetujuan vaksin ketiga akan diberikan menggunakan (vaksin) Moderna, sehingga bisa melindungi dari variasi mutasi (Covid-19),” beber Budi Gunadi.

Vaksinasi dosis ketiga ini akan menyasar hampir 1,5 juta tenaga kesehatan mulai minggu depan.

“Program vaksinasi ketiga akan dilakukan mulai minggu depan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan. Teknis pelaksanaannya akan diatur oleh kementerian kesehatan,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Nakes Terbatas, Kematian Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri Terus Bertambah

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mencatat, sekitar 95% tenaga kesehatan di Indonesia telah menerima dua dosis vaksin Sinovac.

Namun, data Lapor Covid-19 menunjukkan, 1.207 nyawa nakes melayang karena Covid-19 sejak awal pandemi. Pada 9 Juli 2021 saja, ada 74 orang nakes meninggal.

Sebelumnya, pada Juni 2021 setidaknya 131 nakes, yang sebagian besar telah menerima vaksin Sinovac, meninggal dunia.

Salah seorang nakes yang meninggal baru-baru ini adalah Ketua Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma, dr Novilia Sjafri Bachtiar.

“Pihak rumah sakit mengatakan 10 persen nakes mereka positif Covid-19,” kata Lia Partakusuma, Sekretaris Jendral Persi, dilansir dari abc.au.net.

Baca Juga: Usai Gudang Farmasi Dinkes Cipinang, Gudang Vaksin di Puskesmas Sumur Batu Juga Terbakar

Pihak Sinovac mengklaim, vaksin mereka bisa mengurangi tiga kali lipat kemungkinan tertular varian Delta Covid-19, tetapi tidak terdapat data yang cukup. 

Sementara, vaksin Moderna memiliki tingkat efikasi 94,1%. Penelitian Moderna terbaru juga menemukan bahwa vaksin mereka efektif melawan varian Delta, meski tak jelas berapa tingkat kemanjurannya.

Selain Moderna, pihak Pfizer dan AstraZeneca juga merilis penelitian di Inggris. Vaksin Pfizer 88% efektif melawan varian Delta usai dosis kedua, sedangkan vaksin AstraZeneca memiliki 60% efektivitas.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU