> >

Fakta Baru, Eijkman Sebut 67 Persen Anak yang Positif Covid-19 Tidak Bergejala

Kesehatan | 27 Juni 2021, 15:20 WIB
Beberapa dari mutasi (virus) ini jauh lebih ganas, dan tampaknya menyerang anak-anak yang lebih kecil, kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing. (Sumber: Arab News via Reuters)

JAKARTA,  KOMPAS.TV - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengungkap temuan dan fakta bahwa 67,3 persen anak-anak yang positif Covid-19 tidak menunjukkan adanya gejala.

Sejak Maret hingga November 2020, Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio dan koleganya telah memeriksa 1.973 sampel anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Hasil temuan mereka menunjukan 208 anak positif terinfeksi Covid-19.

"Dari jumlah 208, 140 pasien yang terpapar virus corona tidak mempunyai gejala (67,3 persen)," tulis Eijkman dalam unggahan di akun Instagaram @eijkmaninstitute, Sabtu (26/6/2021).

Itu berarti menurut penelitian mereka terdapat 32,7 persen atau 68 anak-anak positif Covid-19 yang menunjukkan adanya gejala.

Menurut laporan mereka, adapun gejala yang paling banyak dilaporkan oleh sejumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 di Indonesia yakni batuk 57,4 persen; kelelahan 39,7 persen; dan demam 36,8 persen.

Baca Juga: Kenali Beberapa Gejala Covid-19 pada Anak

Dalam temuan itu, Eijkman juga menuturkan hanya 15 pasien dari 208 anak yang terpapar Covid-19 yang menunjukkan adanya gejala sesak napas.

Lebih lanjut, mereka juga menjelaskan bahwa Pneumonia yang dikonfirmasi oleh X-ray lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun (77%) dan usia 6-10 tahun (66,7%). 

"Mayoritas anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tidak memiliki gejala atau hanya mempunyai gejala ringan. Akan tetapi anak-anak positif Covid-19 mempunyai peran yang sangat besar pada transmisi virus SARS-CoV 2 di suatu populasi," tegas Eijkman. 

Baca Juga: Terbaru! Eijkman Ungkap 3 Gejala Khas Covid-19 pada Anak

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU