> >

Banyak Anak Meninggal Akibat Covid-19, IDI Mohon Pemerintah Percepat Vaksinasi dan Tes Massal

Kesehatan | 21 Juni 2021, 19:46 WIB
Siswa SMP Negeri 6 Jayapura dengan masker di Jayapura, Papua, Senin (13/7/2020). Jumlah pasien Covid-19 pada anak berusia 0-18 tahun melonjak naik. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah mempercepat vaksinasi massal, tes dan pelacakan kasus Covid-19 pada anak menyusul banyaknya pasien berusia muda terjangkit Corona.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan membeberkan, kasus corona pada anak di Indonesia telah mencapai 12,5 persen.

“Data nasional saat ini menunjukkan kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun, yakni 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus (Covid-19 di Indoensia) ini adalah anak," kata Aman dalam jumpa pers virtual, Jumat (18/6/2021), dilansir dari Grid.id.

Baca Juga: 10 Persen Penghuni Wisma Atlet Anak-anak, Kebanyakan Terpapar Orangtuanya

Tak cuma itu, angka kematian anak Indonesia karena Covid-19 juga mencapai 3% sampai 5 %. Menurut Aman, kematian anak di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia.

"Jadi kematian (anak) kita yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan kan? 1-8 (kasus Covid-19) itu anak, dan meninggal 3-5 persen. Ini bervariasi tiap minggu," beber Aman.

Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta Letkol Laut M Arifin pun mengakui ada kenaikan jumlah pasien anak-anak dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada anak-anak, cukup banyaklah kira-kira 10 persen (total pasien di Wisma Atlet)," kata Arifin, Senin (21/6/2021), dikutip dari Kompas.com.

Pasien Covid-19 anak itu kira-kira berjumlah 600 orang dari total 6.042 pasien di RS Wisma Atlet sampai Minggu lalu. Arifin mengatakan, pertambahan jumlah pasien anak pada Januari-Februari lalu tidak pernah sebanyak saat ini.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Pakaikan Masker pada Anak, Ini Ketentuan dari WHO

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU