> >

Uji Klinis II Vaksin Nusantara Rampung, Begini Hasilnya

Kesehatan | 16 Juni 2021, 19:34 WIB
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto (Sumber: Youtube Kemendikbud RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Nusantara yang diprakasai eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah merampungkan uji klinis Fase II. 

Peneliti utama Vaksin Nusantara Jonny mengungkapkan hasil uji klinis Fase II calon vaksin Covid-19 dalam negeri berbasis sel dendritik ini, dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021).

Jonny mengklaim dari hasil tersebut pihaknya mencatat kejadian tidak diinginkan (KTD) semua derajat ringan. Tak tercatat KTD berat atau serius.

"Kejadian yang tidak diinginkan derajat ringan, didapatkan 21 subjek atau 15,44 persen yang mengeluhkan sebanyak 24 reaksi lokal, berupa pegal, memar, kemerahan, dan gatal. Paling banyak adalah pegal dititik penyuntikan," kata Jonny, Rabu. 

Pada follow up minggu pertama sampai minggu keempat setelah vaksinasi, Jonny mengungkapkan tidak didapatkan kejadian tidak diinginkan reaksi sistemik. 

Baca Juga: Politikus PKS Berharap Vaksin Nusantara Masuk Konsorsium Riset Vaksin dan Uji Klinis Tahap 3

Tak hanya itu, dia juga mengatakan tidak didapatkan kejadian serious adverse event sampai pasiennya dirawat di rumah sakit. Kemudian tidak ditemukan kelainan dari hasil pemeriksaan keamanan laboratorium. 

"Jadi kami lakukan pemeriksaan laboratorium berupa cek darah lengkap, kimia darah, elektrolit, dan melihat keamanan fungsi hati hingga fungsi ginjal, dan HbA1c. Di sini tidak kami dapatkan kelainan dari hasil pemeriksaan laboratorium ini," tegas Jonny. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, sebagai kesimpulan follow up selama penelitian hingga kini keamanan vaksin baik, dan belum ada kejadian tidak diinginkan yang berat atau serius.

"Dari ketiga dosis Antigen Protein S yang digunakan meningkatkan imununogenitas seluler terutama sel T. Dosis antigen Protein S minimal yang bisa memberikan imunogenitas seluler optimal adalah 0,1 mikrogram," ujar dia.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU