> >

Ketika Ketua KPK Firli Bahuri Dites Wawasan Kebangsaan Pilih Agama atau Pancasila, Ini Jawabannya

Hukum | 16 Juni 2021, 01:48 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (Sumber: YouTube KPK)

“Tergantung pada kita, saya tidak ingin menyatakan itu karena saya bukan tes. Yang pasti jawaban itu pernah saya jawab dan saya lulus (TWK), gitu,” jawab Firli.

“Jawabannya apa kalau ditanya begitu?” tanya Aiman kembali pada Firli.

Kemudian Firli menerangkan bahwa jika ia yang mendapatkan pertanyaan itu, maka ia akan menjelaskan bahwa Pancasila itu satu garis tegak lurus dengan agama.

Baca Juga: Pengamat Nilai Tes Wawasan Kebangsaan KPK Justru Merusak Tatanan Bhinneka Tunggal Ika

“Begini, Pancasila itu adalah saripati yang diambil dan digali dari budaya Bangsa Indonesia. Dan kita meyakini bahwa sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya seluruh Bangsa Indonesia mengakui ada Ketuhanan Yang Maha Esa," tutur Firli.

"Ketuhanan Yang Maha Esa ada dalam agama, agama apapun dia, pasti yakin dengan Ketuhanan Yang Maha Esa," imbuhnya.

Firli menambahkan, artinya bahwa yang ada dalam Pancasila merupakan satu garis tegak lurus dengan agama.

“Artinya apa, yang ada dalam Pancasila merupakan juga segaris tegak lurus dengan agama,” ujar dia.

Aiman kemudian menimpali tanggapan Firli dengan dugaan bahwa asesor TWK hanya meminta pegawai KPK memilih salah satu antara agama dan Pancasila.

Baca Juga: KPK Terima 30 Surat Permohonan Pegawai yang Minta Salinan Hasil TWK

“Meskipun asesor meminta untuk memilih satu di antara keduanya,” tutur Aiman.

“Saya tidak tahu apakah boleh memilih atau tidak,” ucap Firli.

Kemudian Aiman melempar pertanyaan lagi, jika Firli yang diminta untuk memilih agama atau Pancasila, apa yang akan dipilihnya.

“Kebetulan saya tidak ditanya,” kata Firli sembari tertawa.

Diketahui, penyelenggaraan TWK pegawai KPK dianggap bermasalah dari berbagai sisi. Salah satunya mengenai adanya permintaan untuk memilih agama atau Pancasila.

Selain itu, muncul juga pertanyaan yang diajukan asesor dalam TWK yang dianggap menyinggung ranah privat, kebebasan berpikir, dan beragama.

Pertanyaan itu terkait dengan apakah menjalankan salat memakai Doa Qunut atau tidak, bagaimana tanggapan tentang seks bebas, kaum LGBT, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Firli Cs Utus Kabiro Hukum ke Komnas HAM, Jubir KPK: Minta Klarifikasi soal Pelanggaran TWK

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU