> >

Kirim Foto Selfie hingga Foto Pacaran, Ratusan Peserta SBMPTN 2021 Langsung Didiskualifikasi

Berita utama | 15 Juni 2021, 14:44 WIB
Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk Program Studi Desain Produk ITS mengikuti ujian keterampilan seni rupa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/6). Dari 778 peserta yang akan diterima 100 peserta. (Sumber: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebanyak 313 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMTN) 2021 langsung tersingkir karena didiskualifikasi usai melakukan sejumlah pelanggaran.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai operator SBMPTN 2021 mendapati ratusan peserta tersebut melakukan pelanggaran pada Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Ketua LTMPT Mohammad Nasih mengakui hal itu. Ia mengungkapkan para peserta melakukan beberapa jenis pelanggaran.

"Kami ingin informasikan, pada UTBK-SBMPTN masih didapati adanya kecurangan. Sehingga total karena ada pelanggaran yang harus kita diskualifikasi, ada 313 peserta," ujar Nasih dalam konferensi pers virtual, Senin (14/6/2021).

Baca Juga: Jelang Pengumuman, Ketua LTMPT Sebut 63 Orang Peserta Difabel Lulus SBMPTN 2021

Ia mengungkapkan bentuk pelanggaran yang dilakukan dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yakni pelanggaran administratif, dan kecurangan ketika ujian. Contoh pelanggaran administratif adalah terkait penggunaan foto.

Tercatat 122 peserta didiskualifikasi karena menyertakan foto yang tidak sesuai ketetapan.

"Ada 122 peserta yang fotonya itu tidak memenuhi kualifikasi. Ada macam-macam kan, ada yang foto selfie, ada yang foto keluarga, foto lagi pacaran, ada yang foto lagi makan bareng, macam-macam," ungkap Nasih.

Nasih menjelaskan, ada 191 peserta lainya didiskualifikasi akibat menyontek. Bahkan ada peserta yang membawa perangkat telekomunikasi, hingga memotret soal UTBK-SBMPTN.

"Jumlahnya ada 191 peserta, termasuk penggunaan foto dan lain-lain, melakukan kecurangan atau ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku, termasuk adalah ngomong-ngomong dengan tetangga peserta sebelah, termasuk membawa alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Nasih.

Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU