> >

Usai Lebaran, Menkes Sebut Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Naik 100 Persen

Kesehatan | 13 Juni 2021, 21:13 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 melonjak setelah Lebaran Idulfitri 2021. 

Budi menyebut sebelum Lebaran hanya terisi 20.000 tempat tidur dari total 75.000 tempat tidur isolasi yang disediakan oleh pemerintah.

Namu kabar terbaru yang diterima, keterisian tempat tidur telah mengalami kenaikan 100 persen dalam waktu satu bulan terakhir. 

"Per kemarin update hari ini naik 40.000, jadi naik 100 persen dalam waktu satu bulan sesudah Lebaran. Walaupun kita masih ada room 35.000 lagi karena memang kapasitas," kata Budi dalam diskusi yang disiarkan kanal YouTube IDI Jawa Tengah, Minggu (13/6/2021).

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 dari India Masuk Kudus, Menkes: Penularannya Sangat Cepat

Akibat lonjakan kasus setelah libur Lebaran ini, Budi juga mengatakan tempat tidur di ICU juga hampir penuh, dari 7.500 sudah terisi hampir 4.000. Padaha sebelum Lebaran, hanya sekitar 2.200 - 2.300 tempat tidur yang digunakan.

"Ini perlu disebarkan bahwa kita saatnya untuk berhati-hati jangan underestimate, jangan terlalu percaya diri, jangan mobilitasnya terlampau tinggi, lebih baik kalau ingin ketemu dengan webinar seperti ini," tegas Budi. 

Melihat kondisi ini, Budi meminta kepada para dokter dan tenaga kesehatan untuk lebih bersiap diri dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan terjadi hingga awal Juli 2021. 

"Teman-teman di IDI (Ikatan Dokter Indonesia) mungkin bersiap-siap, melihat bukti empiris biasanya angka puncak (kasus) terjadi sekitar 5-7 minggu sejak liburan. Jadi mungkin sampai akhir bulan atau awal bulan Juli kita masih melihat adanya kenaikan, yang membutuhkan bantuan dari teman-teman," ungkap Budi. 

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengaku khawatir jika terjadi lonjakan berikutnya, mengingat hal ini akan memberi tekanan yang sangat berat ke semua sektor terutama tenaga kesehatan.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU