> >

Resmikan Patung Bung Karno, Megawati Menyebut Pentingnya Angkatan Bersenjata

Politik | 6 Juni 2021, 18:12 WIB
Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri (Sumber: Dok. DPP PDIP)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebut pentingnya angkatan bersenjata untuk mengingat strategi perang gerilya.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam pidato peresmian patung Bung Karno di lapangan bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Dalam pidato tersebut, Mega mengaku sering diingatkan sang ayah, Presiden pertama RI Soekarno, tentang pentingnya angkatan bersenjata untuk mengingat strategi perang gerilya.

"Saya selalu diingatkan oleh ayah saya, betapa pentingnya bagi generasi dari militer itu mengingat strategi perang gerilya," kata Mega yang dikutip dalam kanal YouTube PDI Perjuangan, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Resmikan Patung Bung Karno di Kemenhan, Megawati: Terima Kasih Sahabat Saya, Prabowo

Menurut Mega, Soekarno selalu menyampaikan pesan itu karena perang gerilya sering dipakai dalam upaya mencapai kemerdekaan. Maka dari itu, kemudian saat menjabat sebagai presiden, dirinya selalu meminta panglima TNI untuk memasukkan kurikulum perang gerilya dalam materi pembelajaran di akademi militer.

"Ketika saya jadi presiden, saya selalu mengatakan pada panglima angkatan bersenjata agar di dalam kurikulum pelajaran akademi selalu harus dimasukkan strategi perang gerilya kita," imbuhnya.

Pasalnya, jika pada masa sebelum kemerdekaan pemerintah tidak melibatkan rakyat dan kemudian menggunakan bambu runcing untuk menumpas penjajah, maka Indonesia tidak dapat merebut kemerdekaan hingga hari ini.

Melalui pidato tersebut, Mega berharap angkatan bersenjata Indonesia dapat terus menjalankan amanah Undang-Undang Dasar 1945, yakni dengan ikut menjaga perdamaian dunia.

"Jangan pernah dilupakan di dalam UUD 1945 salah satu isinya bahwa dari sisi keamanan dan pertahanan bukan untuk melakukan penjajahan, tapi kita justru sebagai bangsa Indonesia selalu menjaga perdamaian dunia," pungkas dia.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU