> >

Pengamat: Koalisi Parpol Terjadi Karena Kepentingan Politik Pragmatis, Bukan Ideologi dan DNA

Politik | 31 Mei 2021, 09:51 WIB
Suasana Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019. (Sumber: Kompas.com/Kristianto Purnomo)

“Tapi jika sekadar melihat hubungan PDIP dengan PKS dan hubungan PDIP dengan partai Demokrat maka klaim bahwa ada DNA dan ideologi antara PDIP yang berbeda dengan PKS dan Demokrat nampaknya tidak ditemukan,” tambahnya.

Baca Juga: Soal Koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2024, Ini Kata PDI Perjuangan

Artinya, sambung Ray,  bisa dimaknai bahwa pernyataan Hasto Kristiyanto hanyalah sekedar trik politik biasa.

“Yang boleh jadi memang merupakan sikap PDIP untuk pilpres 2004 yang akan datang tetapi sebenarnya tidak menunjukkan posisi ideologis dari PDIP,” ujarnya.

“Sebab jika ada perbedaan ideologis antara PDIP dengan PKS ataupun perbedaan DNA antara Partai Demokrat dan PDIP mestinya kerjasama dalam bentuk koalisi pun tidak terjadi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” lanjut Ray.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU