> >

Pengamat: Manuver PDI-P Terhadap Ganjar dapat Menjadi Bumerang dan Memberikan Citra Negatif

Politik | 24 Mei 2021, 13:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Paranowo salurkan 2.000 paket sembako untuk warga Semarang, Kamis (6/5/2021). (Sumber: Twitter Ganjar Pranowo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direkur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai bahwa tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara penguatan soliditas kader di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021), kemarin muncul karena persaingan antara Ganjar dan Puan Maharani dalam pencalonan Pilpres. 

Puan, diketahui ialah Ketua DPP PDI-P yang juga putri Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. 

"Ini soal persaingan Ganjar dengan Puan," kata Ujang, dilansir dari Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Puan yang digadang-gadang akan dicalonkan PDI-P pada Pilpres mendatang tengah sibuk membangun strategi pencitraan. Ganjar di sisi lain, memilki elektabilitas yang mengungguli Puan. 

Hal ini menyebabkan Ganjar dianggap sebagai ganjalan, sehingga, Menurut Ujang, langkah ini diambil oleh PDI-P untuk menjegal Ganjar yang elektabilitasnya mengungguli Puan.

Baca Juga: Disentil PDIP Kerena Terlalu Aktif di Medsos, Ini Isi YouTube Ganjar Sepekan Terakhir

Ujang menuturkan, dalam politik hal ini biasa terjadi. 

"Itu manuver penjegalan terhadap Ganjar. Dalam dalam politik itu biasa. Ganjar dianggap lebih baik dari Puan, lebih bagus dalam soal elektabilitas pencapresan, makanya Ganjar perlu dijegal," kata Ujang.

Selain itu, menurut Ujang, Ganjar juga sadar akan kondisinya saat ini. 

"Siapa pun yang lebih maju dan lebih bagus elektabilitasnya pasti akan dikunci dan dikerjai. Dan ini yang sedang terjadi pada Ganjar, dan Ganjar paham soal itu," tuturnya. 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU