> >

Abraham Samad: Tes Wawasan Kebangsaan Bertujuan untuk Menyingkirkan Sejumlah Pegawai

Politik | 9 Mei 2021, 16:02 WIB
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad bersama Koalisi Masyarakat Sipil serta sejumlah tokoh mendatangi kantor KPK, Jakarta, Jumat (3/5/2019). (Sumber: TRIBUNNEWS.COM/ILHAM RYAN PRATAMA )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menduga tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari upaya menyingkirkan sejumlah pegawai.

“Apakah skenario ini memang ditujukan untuk menyingkirkan 75 orang ini. Tes wawasan kebangsaan ini jangan-jangan memang bertujuan menyingkirkan teman-teman yang 75 orang ini,” ujar Abraham dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk "Dramaturgi KPK", Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sayangkan 'Bersedia Lepas Jilbab' Ditanyakan dalam Tes Wawasan Kebangsaan KPK

Menurutnya, sebagian dari 75 orang yang tidak lolos tes alih status tersebut merupakan orang yang tidak kenal kompromi dalam memberantas korupsi.

Abraham juga mempertanyakan perihal KPK yang akan masih melakukan operasi tangkap tangan (OTT) apabila 75 orang tersebut dipecat. Bahkan, menurutnya KPK kelak justru akan kehilangan marwah dalam menjalankan tugas.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau mereka semua ini disingkirkan, apakah masih ada OTT sekelas menteri, apakah masih ada OTT yang mencengangkan, apakah masih ada pemberantasan korupsi yang kita harapkan bila mereka semua tidak ada,” jelasnya.

Dalam diskusi tersebut Abraham juga menilai, revisi UU KPK merupakan upaya untuk melemahkan lembaga antirasuah. Pasalnya, dengan pernyataan resmi sejumlah pegawai tidak lolos justru terlihat sebagai upaya melumpuhkan pemberantasan korupsi dengan membungkam orang lurus di KPK.

Diberitakan sebelumnya, ada sekitar sembilan kepala satuan tugas yang dinyatakan tidak lolos dalam TWK syarat dari alih status pegawai. Beberapa di antaranya, Novel Baswedan, Herry Muryanto, dan Giri Suprapdiono.

Baca Juga: BKN Sebut Tes Wawasan Kebangsaan KPK Berbeda dengan TWK CPNS: Libatkan Lembaga Berpengalaman

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU