> >

100 Hari Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pimpin Polri, Kontras: Minim Perbaikan, Langgengkan Kekerasan

Berita utama | 6 Mei 2021, 19:56 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memantau keamanan ibadah malam paskah di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu (3/4/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

Penanganan Covid-19, menurut Fatia, justru menjadi dalih penangakapan sewenang-wenang dan pembubaran aksi massa.

Baca Juga: Label Teroris bagi Kelompok Separatis Papua, Kontras: Gagal Paham Akar Konflik, Perburuk Situasi

“Namun, sikap berbeda dari kepolisian pada kerumunan yang disebabkan karena kedatangan Presiden Jokowi. Kepolisian tidak menindaklanjuti dan tidak menerapkan sanksi atas kejadian tersebut,” kata Fatia.

Selain itu, Fatia menilai, program penguatan fungsi pengawasan jutsru tidak tercermin karena carut marutnya penegakan etik kepolisian.

Jenis pelanggaran, baik itu disiplin, etik dan pidana terus mengalami kenaikkan.

“Belum sampai 4 bulan, sudah terjadi sebanyak 536 pelanggaran disiplin, 279 pelanggaran KEPP, dan 147 pelanggaran pidana,” ujarnya.

Baca Juga: Kontras Sebut Telegram Kapolri Larang Media Siarkan Arogansi Polisi Bakal Bahayakan Kebebasan Pers

Point kelima yang dikritisi, Fatia mengatakan, prioritas Kapolri untuk meminimalisir public complaint juga tak membaik dalam 100 hari ini.

Bahkan, kondisi penegakan hukum dan HAM yang dilakukan oleh kepolisian tak kunjung membaik.

“Kami melihat praktik-praktik tersebut semakin masif dilakukan, baik di ruang publik maupun digital,” ujarnya.

“Hal ini kami khawatirkan sebagai pola yang akan terus kembali terjadi sepanjang kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit selama beberapa tahun ke depan,” tutup Fatia.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU