> >

Hoaks Said Aqil Siradj Dituduh Anak PKI, Ini Fakta Sebenarnya

Sosial | 24 April 2021, 05:22 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang dituduh sebagai anak kader Partai Komunis Indonesia. (Sumber: Tribunnews.com)

“Gus Dur sering berkunjung ke kediaman kami. Meski pada waktu itu rumah kami sangat sempit, akan tetapi Gus Dur menyempatkan untuk menginap di rumah kami. Ketika datang, Gus Dur berdiskusi sampai malam hingga pagi dengan Bapak,” tutur Muhammad Said, putra Said Aqil.

Di sisi lain, Achmad Dasoeki Siradj adalah kiai kelahiran Surakarta pada 23 Mei 1903. Achmad Dasuki memiliki tiga anak, bernama Prof Achmad Baiquni, Rofiatun Ningsih, dan Marwani.

Achmad Dasoeki adalah murid Haji Misbach, tokoh gerakan komunisme Islam. 

Ia pernah belajar di Pondok Pesantren Kasingan Rembang, Madrasah Jamsaren, dan Madrasah Mambaul Ulum Surakarta.

Ia adalah tokoh yang keras melawan penjajahan Belanda dan menegakkan ajaran Islam.

Baca Juga: Cara Optimalkan Ibadah di Bulan Ramadan Menurut Quraish Shihab

Achmad Dasoeki bahkan mengkritik keras kader Muhammadiyah yang meminjamkan uang dengan bunga pada 1922. 

Hal ini terungkap dalam buku Gerakan Komunisme Islam di Surakarta 1914-1942 karya Syamsul Bakri.

Melansir konstituante.net, Achmad Dasoeki menjadi kader PKI sejak 1924. 

Sepanjang 1926-1933, ia aktif mengorganisasi umat Islam melakukan demonstrasi besar-besaran.

“Dasoeki menjadi propagandis SR dan menjadi aktor dalam vergadering Moe’allimin di Kauman Surakarta Pada tanggal 24 Januari 1924. Vergadering ini mengkritik keras kepolisian yang campur tangan dalam acara keagamaan,” tulis Anisa Septiana Setyaningrum dalam skripsi berjudul Relasi Islam dan Komunis: Dinamika Pemikiran Sang Kyai Ahmad Dasuki di Surakarta Tahun 1910-1965.

Puncaknya, Achmad Dasoeki bersama sekitar 30 ribu orang melakukan pemberontakan pada pemerintah penjajah Belanda pada 1926-1927.

Baca Juga: Bukan Tidur, Ini Amalan yang Harus Dilakukan di Siang Hari Saat Puasa

Bagaimanapun, pemberontakan itu gagal. Pemerintah kolonial Belanda lalu mengasingkan Achmad Dasoeki ke Boven Digoel, Papua bersama istrinya.

Achmad Dasoeki bisa pulang dari Boven Digoel pada 1933. Sejak saat itu, ia terus aktif mengorganisasi rakyat bersama PKI. 

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU