> >

Kisah Mbah Sadiman Hijaukan 250 Hektar Lahan Gersang, Sempat Disebut Gila

Sosok | 23 April 2021, 08:37 WIB
Mbah Sadiman, pahlawan lingkungan yang menghijaukan 250 hektar bukit. (Sumber: Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia)

WONOGIRI, KOMPAS.TV - Kesuksesan sering tampil dalam bentuk kepopuleran atau kekayaan melimpah. Namun, Mbah Sadiman menempuh jalan berbeda. 

Mbah Sadiman tinggal Dusun Bali, Desa Geneng, Wonogiri, Jawa Tengah. Di dekat rumah Mbah Sadiman, ada sebuah hutan lebat yang menjadi sumber air bagi desa-desa sekitarnya.

Namun, dahulu tak begitu. Tidak ada hutan di sana. Cuma ada perbukitan gundul dan gersang.

Baca Juga: Pemicu Bencana NTT, dari Penggundulan Hutan Hingga Pemanasan Global?

“Awal-awalnya gunung itu kebakaran. Terus airnya mati (berhenti mengalir),” tutur laki-laki berumur 69 tahun itu, ditakik dari kanal YouTube South China Morning Post.

Akibatnya, kampung Mbah Sadiman kerap dilanda banjir dan longsor. Saat musim kemarau, kekeringan juga selalu melanda.

Mengalami sendiri berbagai kesulitan itu, hati Mbah Sadiman tergerak. Ia memutuskan melakukan sesuatu mengubah hal itu.

Ketika itu, ia telah berumur 40-an tahun. Ia hidup di sebuah rumah sederhana berlantaikan tanah bersama istrinya.

Sehari-hari Mbah Sadiman bekerja sebagai petani. Saat menunggu musim panen, Mbah Sadiman bekerja mengumpulkan rumput dan menjualnya untuk pakan ternak.

Penghasilannya tentu tak melimpah. Meski begitu, Mbah Sadiman tak patah arang.

“Kalau tidak saya tanam beringin, daerah ini daerah gersang gitu Mas. Kalau beringin itu banyak mengandung air. Pohon beringin, ipik (ara), bulu itu banyak mengandung air,” ujar Mbah Sadiman.

Baca Juga: KPK Temukan Pelanggaran Izin Kebun Sawit di Papua Sebabkan Hutan Gundul dan Konflik Ekonomi

Dengan penghasilan seadanya, ia kesulitan membeli bibit pohon beringin yang mahal. Pada tahun 1996, satu bibit beringin berharga mulai dari Rp50 ribu.

Mengutip dlh.semarangkota.go.id, Mbah Sadiman pun mengakalinya dengan membudidayakan bibit cengkeh. Bibit cengkeh ini nantinya ia tukarkan dengan bibit pohon jati.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU