> >

BNPT Sebut Ancaman Konten Radikalisme di Masa Pandemi Justru Semakin Tinggi

Agama | 20 April 2021, 21:19 WIB
Ilustrasi waspadai ancaman radikalisme (Sumber: kompasiana.com)

Di masa pandemi Covid-19, lanjut Boy, ancaman penyebaran konten radikal di media sosial semakin tinggi karena terjadi peningkatan akses internet, terutama di kalangan generasi muda.

"Jangan sampai konten-konten informasi didominasi konten radikal intoleran tanpa ada kontranarasi,” ucapnya.

Oleh sebab itu, BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara, Badan Siber dan Sandi Negara, Kepolisian, dan TNI terus menyisir konten-konten propaganda terorisme di media sosial agar tidak dikonsumsi masyarakat.

Konten radikal yang terdeteksi kemudian dilaporkan kepada Kominfo yang telah bekerja sama dengan platform media sosial untuk dicabut.

Selain mencabut konten di media sosial, menurut Boy, BNPT juga menggencarkan kontranarasi dengan menggandeng kaum milenial melalui program Duta Damai. Hal ini dilakukan agar media sosial dipenuhi narasi terkait toleransi dan Pancasila.

”Semakin banyak narasi toleransi di ruang publik, semakin banyak publik yang teredukasi tentang bahaya paham radikal,” ujar Boy.

Sementara itu, Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, menambahkan publik perlu ikut serta membuat konten kontranarasi terorisme.

Sebab, setiap ada pencabutan konten, kelompok teroris membuat konten-konten baru dengan akun-aku yang baru pula.

Baca Juga: Survei BPNT : 80% Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme - BERKAS KOMPAS (3)

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU