> >

Pasca Teror Makassar dan Mabes Polri, Litbang Kompas Sebut 56,6 Persen Publik Rasakan Kekhawatiran

Berita utama | 19 April 2021, 21:10 WIB
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makassar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88. (Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan )

Survei Litbang Kompas juga merekam, 60,6 persen responden berpendapat hasil program reintegrasi napiter ke masyarakat belum optimal, terutama dalam mencegah mereka mengulang kembali aksi terornya. Hanya 23,7 persen yang menyatakan program telah berhasil.

Di sisi lain, seperti juga diberitakan Kompas.com, responden cenderung terbuka kepada mantan napiter. Sebanyak 49,9 persen responden menyatakan siap menerima mantan napiter kembali hidup di tengah masyarakat.

Baca Juga: Kalapas Gunung Sindur Bongkar Susahnya Deradikalisasi Napi Teroris: Awalnya Tidak Mau Hormat Bendera

Sementara itu, 33 persen menyatakan ragu dan 15,7 menyatakan menolak. Publik tentu berharap sikap terbuka masyarakat dalam menerima mantan napiter kasus terorisme semestinya juga diikuti dengan kualitas program deradikalisasi.

Dengan demikian, publik tidak akan merasa khawatir mantan napiter yang sudah menyatu kembali di tengah masyarakat akan kembali melakukan teror.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU