> >

Soal Jozeph Paul Zhang yang Dianggap Menistakan Agama, Bamsoet Minta Polisi Tindak Tegas

Agama | 19 April 2021, 20:41 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Bambang Soesatyo yang meminta polisi menindak tegas YouTuber Jozeph Paul Zhang yang dianggap melakukan penistaan agama. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bambang Soesatyo yang juga Ketua MPR RI turut angkat bicara soal dugaan penistaan agama yang dilakukan seorang youtuber Joseph Paul Zhang.

Bamsoet, biasa dia disapa meminta polisi bertindak tegas terhadap pria yang menganggap dirinya sebagai nabi ke-26 itu.

"Saya telah bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama. Saya sudah kontak Sekjen PGI Pendeta Gomar Gultom dan Romo Benny Susetyo. Kita sepakat meminta dan mendesak aparat berwajib bergerak cepat mengamankan Jozeph agar segera diproses hukum. Selain memastikan penegakan hukum, juga untuk memastikan kondusifitas masyarakat tetap terjaga dengan baik. Jangan sampai ketenangan masyarakat serta kerukunan antar umat beragama terganggu akibat ulah Jozeph," ujar Bamsoet, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Pak RW di Salatiga Ungkap Rahasia Keberadaan Paul Zhang yang Disebut Pernah Tinggal di Wilayahnya

Bamsoet menjelaskan tindakan Jozeph Paul Zhang yang menantang warga melaporkannya ke polisi karena mengaku sebagai nabi ke-26, termasuk tindakan provokatif yang memecah belah bangsa.

Sebuah bentuk arogansi yang sangat tidak terpuji.

"Entah apa motif yang bersangkutan membuat kehebohan yang sangat tidak mendidik di media sosial. Yang pasti, polisi harus segera menyambut tindakan arogan dari yang bersangkutan. Agar menjadi pelajar bagi pihak lainnya agar tidak membuat tindakan serupa," jelas dia.

Ia juga mengingatkan agar warga tetap tenang dan jangan terprovokasi dan main hakim sendiri.

Biarkan aparat kepolisian menjalankan tugasnya. Sehingga Jozeph Paul Zhang dapat mempertanggungjawabkan tindakannya dihadapan hukum.

"Sosok seperti Jozeph sama sekali tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang menghormati perbedaan dan saling menghargai antar umat beragama. Namun itu juga bukan alasan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan main hakim sendiri. Biarkan hukum yang bicara," kata pria yang juga politikus Golkar itu.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU