> >

Mantan Jubir Sewaktu Gus Dur jadi Presiden Beri Penjelasan Terkait Video Wawancara Soal Bom Bali

Politik | 30 Maret 2021, 21:34 WIB
Alm Gus Dur (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penggalan video wawancara Dr. K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur soal Bom Bali belakangan beredar kembali di media sosial. Mantan juru bicara Gus Dur ketika menjadi Presiden Indonesia ke-5, Yahya Staquf, angkat bicara soal beredarnya kembali video tersebut.

Apa yang dikatakan Gus Dur dalam penggalan video berdurasi 59 detik tersebut cukup mencengangkan: ia menduga Bom Bali sangat mungkin dilakukan oleh aparat keamanan.

Di tengah peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, bobot kontroversi video tersebut tentu tambah berlipat.

Sebagai informasi, penggalan wawancara Gus Dur tersebut dipotong dari seri film dokumenter Dateline berjudul Inside Indonesia’s War on Terrorism yang tayang di jaringan Special Broadcasting Services (SBS), Australia, pada 12 Oktober 2005 silam.

Baca Juga: Polisi Masih Dalami Korelasi Terduga Teroris Condet-Bekasi dengan FPI dan Bom Makassar

Kepada KompasTV, Selasa (30/3/2021), Yahya Staquf menjelaskan apa maksud pernyataan Gus Dur dalam penggalan video tersebut.

"Gus Dur menyampaikan dugaan beliau terkait peristiwa bom Bali secara spesifik. Yaitu bahwa dalam peristiwa tersebut mungkin aktornya tidak tunggal. Selain Amrozi dkk. dari Jama’ah Islamiyah, Gus Dur menduga adanya kemungkinan elemen aparat Pemerintah (polisi atau tentara) melakukan operasi mereka sendiri yang paralel dengan operasi yang dilakukan oleh Amrozi,” ucap Yahya.

Kendati demikian, tokoh Nahdatul Ulama asal Rembang tersebut menggarisbawahi sebuah poin penting: pernyataan Gus Dur kala itu tak lepas dari konteks masa awal reformasi, di mana situasi keamanannya belum stabil.

“Gus Dur menyampaikan alasan-alasan beliau sehingga memiliki praduga semacam itu. Seluk-beluk peristiwa bom Bali mungkin terkait konteks realitas yang kompleks pada waktu itu, baik di dalam negeri maupun dalam percaturan internasional,” tambah Yahya Staquf. 

Baca Juga: Tim Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris yang Terlibat Bom Makassar, Semuanya Perempuan

Penulis : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU