> >

Pengakuan Juliari soal Banyak WA Masuk dan Proposal Minta Proyek Bansos Covid-19

Hukum | 23 Maret 2021, 00:24 WIB
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mejadi tahanan KPK. (Sumber: Antara Foto/Galih Pradipta via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara mengakui menerima proposal dari perusahaan-perusahaan yang berminat untuk menjadi vendor bantuan sosial (bansos) sembako Covid-19.

Pengakuannya itu disampaikan saat dirinya dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (22/3/2021).

Juliari dihadirkan sebagai saksi untuk dua terdakwa penyuap yakni Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja dalam perkara suap bantuan sosial untuk Covid-19.

Baca Juga: Juliari Batubara Dihadirkan dalam Sidang Lanjutan Korupsi Bansos Covid-19

Bersaksi melalui video conference, Juliari mengaku banyak perusahaan yang meminta terlibat dalam proyek pengadaan bansos penanganan Covid-19 Tahun 2020.

Permintaan tersebut masuk melalui pesan singkat secara pribadi kepada dirinya maupun dengan mengajuan proposal melalui Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kemensos.

"Saya punya nomor handphone sejak 1998 dan tidak pernah ganti, jadi ada saja masuk WhatsApp (WA) dan biasanya ada juga yang tanya-tanya soal program bansos," kata Juliari.

"Saya katakan silakan datang ke Kemensos, dan akan diarahkan ke mana, jadi kalau tertarik penyedia, silakan datang langsung," sambung eks Mensos tersebut.

Baca Juga: Juliari Batubara Perintahkan Pungut Rp30 Miliar dari Perusahaan Penggarap Paket Bansos Covid-19

Juliari mengaku berpesan pada sekretaris pribadinya jika menerima proposal langsung diterusken ke Direktorat Jenderal Perlindungan Sosial.

Namun, ia mengaku lupa siapa saja yang pernah mengirimkan proposal kepadanya.

"Banyak sekali (yang mengirim) karena mungkin saya dahulu dari swasta," ucap Juliari.

Juliari juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Ditjen Limjansos untuk disertakan dalam proyek bansos. 

"Tidak ada (arahan), mereka sudah mengerti teknisnya sebagai dirjen, PPK (pejabat pembuat komitmen), KPA (kuasa pengguna anggaran), tidak pernah ada," kata Juliari.

Baca Juga: Diduga Dibayar Pakai Duit Korupsi Juliari, Cita Citata Ogah Kembalikan Honornya ke KPK

Pada kesempatan tersebut, Juliari juga menyebut bahwa dirinya sempat menggunakan jet pribadi sebanyak 3-4 kali yang disewa oleh Biro Umum Kemensos untuk kunjungan kerja.

"Pernah sewa pesawat beberapa kali, mungkin sekitar 3-4 kali. Yang saya ingat pernah ke Luwuk Utara lihat banjir, ke Natuna, kemudian ke Bali pernah sekali, ke Semarang pernah, ke Tanah Bumbu, dan Malang," jelasnya.

Penulis : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU