> >

Punya Budaya Bersolidaritas, Indonesia Jadi Salah Satu Negara Paling Dermawan di Dunia

Sosial | 9 Maret 2021, 22:22 WIB
Ilustrasi berbagi. Warga Katolik di Bali berbagi kebahagiaan jelang Natal dengan membagikan beragam menu kepada warga Hindu - Bali. Sementara, warga Hindu Bali balik memberi menjelang Galungan. Tradisi ini disebut ngejot (Sumber: Kompas.com/Robinson Gamar)

SOLO, KOMPAS.TV - Laporan tahunan Charities Aid Foundation mencatat, Indonesia menempati peringkat 10 negara paling dermawan. Pakar Antropologi menyebut, hal ini karena masyarakat Indonesia punya budaya solidaritas.

Yayasan itu menilai kedermawanan masyarakat sebuah negara dalam laporan bertajuk “World Giving Index (WGI)” edisi ke-10. Penilaian ini menggunakan data  dalam sepuluh tahun terakhir.

Indonesia memiliki nilai rata-rata perilaku dermawan 50 persen. Indeks ini menempatkan Amerika Serikat (58%) sebagai negara paling dermawan, lalu Myanmar (58%) dan Selandia Baru (57%).

Baca Juga: Usai Tak Jadi Walikota Solo, Rudy Titip Ratusan HP ke Gibran untuk Dibagikan ke Siswa Kurang Mampu

Ada tiga aspek penilaian dalam indeks ini. Indonesia mendapat nilai 42% untuk aspek membantu orang asing, 69% untuk menyumbangkan uang ke lembaga amal, dan 40% untuk mengikuti kegiatan amal secara sukarela.

Menurut pakar antropologi Universitas Sebelas Maret Nurhadi, perilaku dermawan ini terkait dengan budaya Indonesia.

“Kedermawanan itu bersifat kultural sekaligus sosial. Dia mengikat masyarakat di dalam satu perasaan bersama dan kemudian muncul solidaritas yang membuat masyarakat semakin erat satu sama lain," jelas Nurhadi, dikutip dari Kompas.com.

Nurhadi mengatakan, Indonesia memiliki budaya berbagi. Dan ini ada kaitannya dengan kondisi ekonomi politik Indonesia yang sedang dalam masa transisi industri.

“Ada akar kultural dalam kaitan dengan kedermawanan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia ini kan sebenarnya masih berada dalam masa transisi dari masyarakat yang pra-industri, sekarang industri, dan bahkan pasca-industri," kata Nurhadi.

Baca Juga: Tiga Bulan Berlalu, Komnas Perempuan Pertanyakan Gerak Lamban Polisi Usut Kasus Lurah Cabul

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU