> >

Soal Karhutla, Ancaman Jokowi akan Copot Pangdam, Kapolda, Dandim Hingga Kapolres Masih Berlaku

Peristiwa | 23 Februari 2021, 20:55 WIB
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam perayaan Imlek Nasional. (Sumber: Setpres)

"Bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah,” ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, pihaknya telah menerima laporan soal kebakaran hutan dan lahan yang sudah mulai terjadi sejak akhir Januari 2021.

Baca Juga: Jokowi Terbitkan PP Nomor 16 Tahun 2021, IMB Dihapus dan Ini Penggantinya

Di Provinsi Riau, kata dia, sudah terjadi sebanyak 29 kejadian, lalu di Kalimantan Barat sudah 52 kejadian.

Meskipun di kedua daerah tersebut saat ini masih bisa tertangani dengan baik, Jokowi mengingatkan agar Gubernur Riau dan Kalimantan Barat tetap waspada agar Karhutla tidak meluas lagi.

Jokowi tak ingin pengalaman kebakaran hutan dan lahan yang hebat pada 2015 terulang lagi.

“Saya ingat betul di 2015 saya mau ke Riau, ke Pekanbaru, turunnya di Padang. Seingat saya mungkin delapan jam saya lewat darat. Jangan sampai kejadian lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Keluarkan PP Soal Aturan Luas Perkebunan Sawit hingga Tembakau

Terkait karhutla di Provinsi Riau, Jokowi mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah provinsi setempat yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla.

Dengan langkah cepat tersebut, diharapkan penanganan di lapangan bisa lebih cepat dan lebih baik.

“Ini bagus, bersiap-siap. Jangan sampai nanti administrasinya, payung hukumnya belum siap sudah kebakarannya membesar, mau melakukan sesuatu enggak ada payung hukumnya," ucap Jokowi.

"Saya kira Gubernur Riau benar, didahului dulu. Karena Riau memang untuk kebakaran hutan ini dari pengalaman yang lalu-lalu angkanya lebih tinggi dibandingkan provinsi yang lain."

Baca Juga: Jokowi Sebut Perlu Rancangan Akurat dan Detail Atasi Krisis Akibat Covid-19

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa Pulau Sumatera berpotensi terjadi karhutla pada Februari 2021.

Lalu pada Mei hingga Juli sebagian Kalimantan dan Sulawesi juga berpotensi hal yang sama. Adapun puncaknya diperkirakan berada pada Agustus dan September.

“Kita harus betul-betul tahu puncaknya kapan sehingga persiapannya apa dimulai dari sekarang," kata Jokowi.

"Planning-nya disiapkan, organisasinya dicek betul sudah bekerja atau tidak. Pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya."

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU