> >

Antrean Membludak, Pemberian Vaksin di Tanah Abang Dihentikan

Peristiwa | 23 Februari 2021, 13:22 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tanah Abang bubarkan ribuan pedagang pasar Tanah Abang yang berkerumun saat pengantre untuk mendaftar vaksinasi. Pembubaran dilakukan menggunakan alat pengeras suara di lantai 8 Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Hari ini adalah vaksin keenam (di Pasar Tanah Abang -red), tetapi antreannya mengular, membludak, dan tidak sesuai protokol kesehatan,” kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan, Selasa (23/2/2021)

Baca Juga: Penelitian Inggris Membawa Harapan Baru: Vaksin Mengurangi Pasien Rawat Inap Secara Drastis

“Kami Satgas Covid Kecamatan Tanah Abang mengimbau kepada warga untuk kembali karena hari ini vaksin kita hentikan,” tambahnya.

Sementara itu, Naslin, seorang pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku kecewa dengan pembatalan pemberian vaksin. Padahal, sambung Naslin, Ia sudah mengantre selama 6 jam untuk bisa mendapatkan vaksin.

“Sistemnya nggak bagus, kami pedagang sudag tutup toko dari jam 6, karyawan-karyawan kami stop (bekerja -red), tapi dari pihak panitia tidak memberikan kami nomor urut. Sehingga kami 6 jam antre,” kata Naslin.

Baca Juga: 20.000 Vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia Masuk Gaza Palestina Hari Ini, Sumbangan Uni Emirat Arab

Meski kecewa Naslin berharap pemberian vaksinasi Covid-19 bisa kembali dilanjutkan. Ia berharap ada mekanisme yang jelas dengan nomor antrean sehingga tidak terjadi kerumunan.

“Kami langsung dibubarkan, seharusnya dikasih nomor antrean, itu keinginan kami, ini jadwalny tidak jelas,” ujarnya.

Seperti diketahui, Pemerintah sudah memasuki tahap kedua pemberian vaksinasi Covid-19 pada 17 Februari 2021. Tahap dua pemberian vaksin diprioritaskan kepada 38,5 juta orang yang akan menerima suntikan vaksin. Jumlah itu terdiri dari 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta Lansia.

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU