> >

Mantan Ketua MK Ingatkan, Dalam Jangka Panjang Bahasa Indonesia Terancam Punah

Peristiwa | 22 Februari 2021, 05:30 WIB
Mantan Hakim Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). (Sumber: Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqi mengingatkan bahwa dalam jangka panjang, bukan hanya bahasa daerah yang terancam punah, tapi juga Bahasa Indonesia. Hal itu untuk menanggapi Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari.


"Ini perlu perhatian. Maka dalam Perubahan ke-4 UUD45 pada tahun 2002, perlindungan bahasa daerah dimuat di Pasal 32 ayat (2). Kini di era medsos, anak-anak  dan cucu-cucu kita makin banyak yang ngomong campur-campur Bahasa Inggris. Dalam jangka panjang bukan cuma bahasa daerah yang terancam tapi juga Bahasa Indonesia," kata anggota DPD ini melalui akun twitternya, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Pripun kabare? Masihkan Anda Berbahasa Ibu Sehari-hari?


Seperti diketahui, dalam pasal 32 ayat 2 UUD 45 amandemen 2002 disebutkan tentang perlindungan negara dalam memelihara bahas daerah.

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi mereka yang masih menggunakan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. "Untuk Anda semua di seluruh Tanah Air: pripun kabare?" kata Jokowi dalam akun twitter resminya, Minggu (21/2/2021).

Hal itu dia sampaikan untuk memperingati hari bahasa ibu internasional yang jatuh pada 21 Februari.

Baca Juga: Jokowi Terbitkan PP Nomor 2 Tahun 2021, Nama Pulau, Laut, Gunung Boleh Pakai Bahasa Daerah dan Asing

Presiden Jokowi pun membanggakan kekayaan Indonesi yang dihuni ribuan suku bangsa dan berbicara dengan bahasa daerah masing-masing. "Indonesia sungguh kaya akan keragaman, dihuni lebih seribu suku bangsa yang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah dan bahasa ibu. Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia," katanya. "Masihkah Anda berbahasa ibu sehari-hari?" pungkas Jokowi dalam bentuk pertanyaan.

Dilansir dari Kompas.com, bahasa daerah di Indonesia mengalami kepunahan. Setidaknya ada 11 bahasa daerah yang punah menurut catatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. Maluku menjadi daerah yang paling banyak kehilangan bahasa daerah, yaitu sembilan bahasa. Dua bahasa lainnya dari Papua Barat dan Papua.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU