> >

Survei Indometer Elektabilitas Prabowo Masih Kuat, Ganjar Menurun Ridwan Kamil Naik

Politik | 18 Februari 2021, 11:58 WIB
Menhan Prabowo Subianto saat ikuti rapat kerja di Komisi I DPR, Senin (20/1/2020) (Sumber: ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Lembaga Survei Indometer mengelar survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Survei yang dilakukan pada 1 hingga 10 Februari 2021 terhadap 1.200 responden menemukan hasil elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih kuat.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai tersalib oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Juga: Survei Median Cagub Jakarta: Anies 45 Persen, Risma 36 Persen

Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB menjelaskan dalam kurun tiga bulan, posisi Prabowo Subianto sebagai calon presiden terkuat masih belum terkalahkan.

Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo sebesar 17,2 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 17,6 persen pada survei bulan Juli 2020 menjadi 16,8 persen pada survei bulan Oktober 2020.

Elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 15,9 persen, setelah sebelumnya naik dari 15,4 persen pada survei Juli 2020 menjadi 16,5 persen pada survei Oktober 2020.

Sedangkan Kang Emil melesat hingga 16,1 persen, padahal sebelumnya turun dari 11,3 persen (Juli 2020) menjadi 10,6 persen (Oktober 2020).

Baca Juga: Elektabilitas Anies Unggul dari Risma dan Ahok, Berdasarkan Survei Median

"Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip," ujar Leonard dalam siaran persnya, Kamis (18/2/2021). Dikutip dari Antara.

Leonard menambahkan melonjaknya elektabilitas Kang Emil menjadi tantangan, bukan hanya bagi Ganjar, tetapi juga koalisi PDIP dan Gerindra.

Ganjar merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Gerindra.

Baca Juga: Survei Capres 2024 IndexPolitica: Prabowo Nomor Satu, Anies dan Sandiaga Bersaing Ketat

"Meskipun bukan figur partai politik, tetapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda. Dimulai dari pemilihan Wali Kota Bandung pada 2013 dan pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 silam," ujar Leonard.

Pada posisi berikutnya ada nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno makin melorot. Elektabilitas Anies terus menurun, dari 10,1 persen (Juli 2020) menjadi 8,9 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen.

Sementara itu Sandi juga terus-menerus merosot, dari 8,8 persen (Juli 2020) menjadi 7,7 persen (Oktober 2020), dan kini 6,8 persen.

"Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi untuk masuk bursa pilpres semakin berat," ujar Leonard.

Baca Juga: Survei Sebut Warga DKI Puas Kinerja Anies, PDIP: Kerjanya Apa?

Di urutan berikutnya ada Khofifah Indar Parawansa mendapat 4,1 persen pada survei Februari ini. Elektabilitas Khofifah mengalami penurunandari survei sebelumnya Oktober 2020 yakni 4,3 persen. Sementara survei bulan Juli 2020 Khofifah mendapat 3,8 persen.

Tri Rismaharini mendapat 2,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, lalu ada Erick Thohir 1,8 persen, Mahfud MD 1,4 persen.

Kemudian Puan Maharani 1,2 persen, Susi Pudjiastuti 0,6 persen dan Moeldoko 0,3 persen.

Baca Juga: Survei Kinerja Presiden Jokowi, Kepuasan Masyarakat Menurun?

Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen.

"Masih terbuka peluang peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024," ujar Leonard.

Survei Indometer ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. 

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU