> >

Mahfud MD Sebut Sejak 2016 Tidak Ada Kritik dari Negara Tetangga Karena Karhutla

Peristiwa | 9 Februari 2021, 20:20 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD bersama Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong dalam Rapat Koordinasi Khusus Karhutla, Selasa (9/2/2021) (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan sejak 2016 tidak ada lagi kritik dari negara tetangga terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kebakaran hutan yang dikeluhkan negara tetangga terakhir terjadi 2015 atau tahun pertama Presiden Joko Widodo memimpin.

“Sejak 2016 sampai sekarang, semuanya sudah mulai teratasi. Saudara sudah bisa melihat tidak pernah ada berita pihak luar negeri mengkritik Indonesia atau memprotes pemerintah Indonesia karena kebakaran hutan,” kata Mahfud MD sesuai rapat koordinasi terkait Kebakaran Hutan dan Lahan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga: Dikaitkan Isu Kudeta Partai Demokrat, Mahfud MD Beri Penjelasan

Selain itu, sambung Mahfud, pada tahun 2020 tingkat kabut asap lintas batas mencapai angka nol atau kosong. Mahfud berharap, capaian ini bisa dipertahankan oleh Indonesia.

“Ini suatu kegembiraan yang jarang diberitakan, bahwa kita ini selama 5 tahun terakhir, tidak punya ribut-ribut hutan, padahal dulu setiap 5 tahun ribut ada orang sesak napas, ada orang kekurangan masker, dan sebagainya,” ujar Mahfud.

Baca Juga: Mahfud MD: Dalam Waktu Dekat Kejaksaan Agung Sita Aset PT ASABRI

Mahfud menambahkan, beberapa hal secara lebih teknis dalam pengendalian karhutla terus dikembangkan. Seperti halnya, monitoring dan penyebarluasan keberadaan titik hotspot, patroli pencegahan karhutla, perbaikan dan penataan ekosistem gambut dengan meningkatkan sistem pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT).

“Serta peningkatan peran serta masyarakat dalam dalkarhutla melalui pembinaan Masyarakat Peduli Api Berkesadaran Hukum (MPA-Paralegal) yang merupakan kerja bersama KLHK, BNPB, TNI, POLRI, pemerintah daerah dan unsur desa serta anggota masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: DKI Jakarta Ikut Terapkan PPKM Mikro, Ojol dan Transportasi Umum Dibatasi

Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menyikapi soal iklim Indonesia di semester satu tahun 2021. Berdasarkan BMKG, La Nina akan bertahan dengan intensitas moderat hingga melemah.

“Oleh karena itu, saya meminta agar Gubernur Riau untuk menetapkan siaga darurat lebih awal, agar pencegahan karhutla di sana segera dapat ditanggulangi,” kata Mahfud.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan tidak adanya karhutla 5 tahun terakhir salah satunya karena keberhasilan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Ke depan, Siti mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca harus betul-betul dipersiapkan.

Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah akan Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta

“Dan kita harus berhati-hati juga, karena di bulan April-Mei akan menghadapi bulan puasa dan lebaran, serta masih dalam situasi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Siti menambahkan keberhasilan pencegahan Karhutla juga berkat peran Masyarakat Peduli Api (MPA) Paralegal. Menteri Siti menyampaikan konsep ini dapat diintegrasikan dengan Desa Tangguh Bencana dan Desa Mandiri.

“Untuk itu, perlu dikembangkan mekanisme kompensasi kebijakan insentifnya bagi daerah melalui Dana Alokasi Khusus,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi khusus ini, turut hadir Mendagri Tito Karnavian, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong. Selain itu, hadir secara virtual jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga, dan sejumlah gubernur.

Penulis : Ninuk-Cucu-Suwanti

Sumber : Kompas TV


TERBARU