> >

Roundup: Menteri Tak Transparan dan Tambang Penyebab Banjir

Peristiwa | 20 Januari 2021, 05:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto ketika melakukan donor plasma konvalesen pada Senin (18/1/2021).

Dicky juga meminta pejabat publik, baik pejabat nasional maupun daerah, untuk terbuka agar bisa menjadi teladan masyarakat.

Keterbukaan ini, kata Dicky, berguna untuk pelacakan demi menekan kasus Covid-19.

Selain Airlangga, ada dua menteri dan dua mantan menteri yang pernah terjangkit Covid-19. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mantan Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah adalah penyintas Covid-19. Ketiganya mengumumkan secara terbuka status positif Covid-19 mereka.

Sementara, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menutupi kondisi kesehatannya. Edhy terpapar Covid-19 pada awal September 2020. Namun, status kesehatannya itu diketahui media dari Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan.

Lubang tambang (Sumber: Dok. Jatam Kaltim)

Tambang dan Banjir Kalsel

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak Presiden Joko Widodo untuk memanggil pemilik perusahaan yang telah merusak lingkungan Kalsel. Hal ini terkait dengan banjir yang terjadi di Kalsel seminggu belakangan.

"Salah satunya berani memanggil pemilik perusahaan-perusahaan tambang, sawit, HTI (hutan tanaman industri), HPH (hak pengusahaan hutan). Kita dialog terbuka di hadapan rakyat dan organisasi masyarakat sipil," tegas Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono.

Bagi Kisworo, banjir Kalimantan Selatan kali ini menandakan provinsi itu sedang dalam keadaan darurat.

Walhi menyebut, banjir kali ini adalah yang terparah sejak 2006. Bahkan, banjir besar pada 2006 tak menerjang 11 kabupaten/kota seperti banjir tahun ini.

Catatan Walhi Kalsel menunjukkan, sekitar 50 persen wilayah Kalsel diduduki tambang dan industri ekstraktif lainnya. Rinciannya, tambang menguasai 33 persen dan kelapa sawit menduduki 17 persen wilayah Kalsel.

Diketahui, setidaknya ada 5 perusahaan besar yang menguasai tambang di Kalsel. Perusahaan-perusahaan itu adalah PT Adaro Energy, PT Arutmin Indonesia, PT Jhonlin Baratama, PT Bangun Banua Persada, dan Hasnur Group.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU