> >

BMKG: Produktivitas Gempa Susulan di Mamuju-Majene Melambat

Peristiwa | 18 Januari 2021, 17:13 WIB
Sejumlah personel Palang Merah Indonesia (PMI) tengah memberishkan puing-puing bangunan pasca gempa di Sulawesi Barat (Sumber: Twitter @palangmerah)

Hal ini dikarenakan, tutur Daryono, saat terjadi gempa utama atau mainshock, tercipta deformasi kerak bumi yang menimbulkan pergeseran blok batuan cukup luas di bawah permukaan.

Pergesaran besar blok batuan ini akan memicu terjadinya ketidakseimbangan gaya tektonik di zona gempa.

Baca Juga: Ke Lokasi Pengungsian Gempa Mamuju-Majene, Doni Monardo Bawa Alat Test Cepat Antigen, Untuk Apa?

Pasalnya, sebagaimana biasanya paska terjadi gempa kuat akan timbul gaya-gaya tektonik yang menggerakkan kembali blok batuan untuk mencari keseimbangan baru menuju kondisi stabil.
Untuk mendapatkan posisi tersebut, maka pergeseran kembali blok-blok batuan secara tiba-tiba yang dimanifestasikan sebagai gempa susulan.

“Fenomena ini akan terus terjadi hingga kondisi kesetimbangan tektonik terwujud dan selanjutnya kondisi batuan benar-benar kembali stabil dan menjadi aman kembali,” tandas Daryono.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU