Kompas TV nasional peristiwa

Ke Lokasi Pengungsian Gempa Mamuju-Majene, Doni Monardo Bawa Alat Test Cepat Antigen, Untuk Apa?

Kompas.tv - 18 Januari 2021, 12:47 WIB
ke-lokasi-pengungsian-gempa-mamuju-majene-doni-monardo-bawa-alat-test-cepat-antigen-untuk-apa
Bada Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakann helikopter dalam pendistribusian bantuan logistik Pascagempa di Mamuju-Majene, Provinsi Sulawesi Barat. (Sumber: Tim D-III Posko Bandara Tampa Padang Mamuju via bnpb.go.id)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sudah mendatangi warga korban gempa bumi Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di sejumlah lokasi pengungsian.

Dalam kunjungan tersebut, perwira tinggi TNI AD berpangkat Letnan Jendral (Letjen) itu juga membawa dukungan alat test cepat antigen.

“Saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi dan untuk mencegah potensi penularan virus tersebut, kami juga memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen,” kata Doni Monardo.

Baca Juga: Hingga Senin Pagi, 19.435 Warga Mengungsi Pascagempa Mamuju-Majene

Dilansir dari laman bnpb.go.id, Senin (18/1/2021), Doni Monardo menjelaskan, alat test cepat antigen diperlukan untuk memeriksan dan menelusuri adanya penularan Covid-19 di lingkungan pengungsian.

“Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tersebut.

Selain itu, Doni juga meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak gempa bumi Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang terjadi di Kabupaten Mamuju dan Majene agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda.

Baca Juga: Doni Monardo Minta Dibentuk Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Banjir Kalsel

“Hal ini diperlukan guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran Covid-19 di tempat pengungsian,” imbuh dia.

Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati mengungkapkan setidaknya hingga Senin pagi sudah ada 19.435 warga mengungsi yang tersebar di sejumlah lokasi pengungsian.

Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene. Lokasi pengungsian ini tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

Baca Juga: Bantuan Presiden Tiba di Mamuju Untuk Korban Gempa

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.

“Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju,” tandas Raditya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, BNPB terus mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

“Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan,” tambah dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x