> >

Selain Ogah Divaksin, Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Juga Tak Percaya Flu Burung

Peristiwa | 12 Januari 2021, 14:59 WIB
Politikus PDIP Ribka Tjiptaning berkacamata hitam. (sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak vaksinasi Covid-19. Selain menolak vaksinasi Covid-19, Ribka juga tidak percaya dengan wabah flu burung (H5N1) yang mernah melanda di Indonesia beberapa tahun lalu.

"Flu burung itu nggak ada. Sampai selesai H5N1 itu tidak ditemukan, " katanya saat rapat kerja bersama Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Direktur PT. Bio Farma, di Komisi IX, Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Karena  tidak percaya pada wabah flu burung,  Ribka mengaku pernah menolak anggaran flu burung yang diajukan oleh Kementerian Kesehatan ketika dimpimpin oleh Siti Fadilah Supari. "Waktu itu saya ketua Komisi IX, saya menolak anggaran flu burung," katanya.

Baca Juga: Menag Yaqut: Jangan Ragu, Vaksin Sinovac Halal dan Suci

Bahkan, Ribka pun pernah memakan ayam yang terkena tetelo. "Ayam berak kapur, kena tetelo, saya potong, saya makan," katanya mengenang masa lalunya. Tapi dia mengaku tetap sehat sampai sekarang.

"Tapi sampai sekarang saya masih strong, gara-gara makan ayam kena flu burung," katanya.  

Menurut Ribka, soal wabah dan vaksin ini ujung-ujungnya hanyalah bisnis belaka. "Ada permainan yang nggak jelas," ujarnya.

Ribka juga dengan tegas tidak mau divaksin. "Saya tetap tidak mau divaksin. Mau vaskin yang umur 63 tahun ke atas, mau vaksin buat semua umur, saya tidak mau," katanya.

Baca Juga: Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Tegas Tolak Vaksinasi: Mending Bayar Sanksi !

Bahkan, kata mantan pimpinan Komisi IX ini, jika Pemprov DKI akan mengenakan sanksi kepada dia dan anak cucunya gara-gara menolak vaksin, dia lebih memilih bayar denda. "Mendingan gua bayar. Jual mobil nggak apa-apa, tambahnya.

Menurut Ribka, vaksin tidak boleh dipaksakan kepada masyarakat. "Kalau dipaksakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Masyarakat). Nggak boleh," ujarnya.

Ribka juga mempertanyakan rencana vaksinasi gratis oleh pemerintah yang dinilainya tidak jelas. Sebab, dari keempat vaksin semuanya ada harganya. "Harganya kan macam-macam. Buat orang miskin pasti dikasih yang paling murah," katanya dengan suara keras. 
 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU