> >

Pesawat Sriwijaya SJ182 Jatuh Dalam Keadaan Stall?

Berita utama | 10 Januari 2021, 10:54 WIB
Ilustrasi: Pesawat Sriwijaya Air. (Sumber: Tribunnews.com)

SOLO, KOMPAS.TV - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182, Sabtu (9/1/2021) sore, begitu mengejutkan. Pasalnya, dilihat dari data Filghtradar, B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut Bandara Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu. 

Berdasarkan data tersebut, pesawat Sriwijaya dapat diduga jatuh menukik tajam dalam keadaan stall. Bagaimana kondisi pesawat stall yang dimaksud?

Pesawat didesain hingga bisa tetap terbang hanya dengan kecepatan 280 km per jam, dikutip dari dw.com.

Itu karena pesawat memiliki sayap dengan bentuk khusus. Sayap pesawat dapat membelokkan udara ke bawah hingga mengangkat badan pesawat.

Hal itu bisa terjadi selama udara dapat mengalir mulur ke bagian belakang permukaan sayap.

Pesawat dapat jatuh, salah satunya bila mengalami macet (stall). Menurut panduan Stall and Spin Accidents, stall lebih mungkin terjadi ketika pesawat ada dalam fase keberangkatan, yaitu lepas landas, naik ke ketinggian, dan berputar.

Menurut Aeronautical Dictionary oleh Deborah Balter, macet bisa terjadi karena dua hal.

Stall bisa terjadi karena perbedaan sudut sayap pesawat dengan aliran angin (Angle of Attack) terlalu besar, lebih dari 15 derajat. Artinya, pesawat mendaki terlalu cepat.

Stall juga bisa terjadi karena cairan dalam pipa bensin atau pipa lainnya macet atau vapor lock.

Namun, pilot mesti terlatih untuk bisa mengatasinya. Bahkan, pilot mesti melakukan stall secara sengaja dalam pelatihan.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU