> >

Sambangi Komnas HAM, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Bungkam

Hukum | 14 Desember 2020, 17:08 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan data Covid-19 di DKI Jakarta usai pelantikan mutasi jabatan Kapolda Metro Jaya di Mabes Polri, Jumat (20/11/2020). (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, akhirnya memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusi atau Komnas HAM pada Senin (14/12/2020).

Diketahui, Irjen Fadil akan dimintai keterangan terkait kasus penembakan yang menewaskan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) saat mengawal Rizieq Shihab pada Senin, 7 Desember 2020.

Irjen Fadil Imran tiba di kantor Komnas HAM di bilangan Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.20 WIB.

Baca Juga: Komnas HAM Tak Akan Hadiri Rekonstruksi Bentrok Polisi-FPI di Tol Jakarta-Cikampek

Tak sendiri, ia tiba diiringi lima mobil patwal di belakangnya. Sesaat turun dari mobil Lexus berwarna hitam, dia tak mengeluarkan pernyataan apapun.

Jenderal bintang dua itu terus melangkah bergegas menuju lantai dua gedung Komnas HAM. Di sana, dia akan dimintai keterangan oleh Komnas HAM.

Selain Kapolda Metro Jaya, Komnas HAM juga memanggil Direktur Utama PT Jasa Marga untuk meminta keterangan terkait kasus yang sama.

Dalam keterangannya, Direktur Utama Subakti Syukur PT Jasa Marga (Persero) mengakui CCTV di Kilometer 50 (KM50) Tol Cikampek berfungsi. Tapi, terdapat kendala dalam pengiriman gambar.

Baca Juga: Komnas HAM Temui Titik Terang Kasus Penembakan 6 Anggota FPI Pengawal Rizieq Shihab

"Mengenai CCTV yang dibilang rusak itu semua enggak benar," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

Dijelaskan Subakti, terdapat kendala atau gangguan dalam pengiriman data gambar di CCTV KM50.

"Yang kemarin kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya, tapi pengirimannya datanya terganggu. Hanya 23 CCTV, dari KM49 sampai KM72. Selain itu masih ada," ujar Subakti.

Karena terdapat gangguan tersebut, maka pengiriman data gambar di TKP penembakan anggota FPI tersebut tidak terjadi. Sehingga tidak ada gambar yang bisa direkam dari KM49 hingga KM 72.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa Kapolda Metro dan Dirut Jasa Marga Hari Ini Terkait Penembakan Laskar FPI

"23 CCTV itu bukan tidak berfungsi, berfungsi ya. Hanya pengirim datanya beberapa jam terganggu. Karena mau perbaikan (terjadi) hujan, sehingga perlu waktu (untuk perbaikan). Sekitar beberapa jam (setelahnya baru bisa melakukan perbaikan)."

Sebelumnya, Komnas HAM menyebut telah menemui titik terang terkait kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI saat mengawal Rizieq Shihab.

Temuan tersebut diperoleh setelah Komnas HAM melakukan pendalaman di tempat kejadian perkara (TKP) Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.

Komisioner Komnas HAM, Khoirul Anam, mengatakan pihaknya telah melakukan pendalaman di lokasi kejadian selama dua hari. Hasilnya, kata dia, Komnas HAM semakin mendapatkan titik terang.

Baca Juga: Komnas HAM Miliki Bukti Kuat di Kasus Penembakan Anggota FPI

Anam menambahkan, Komnas HAM juga sudah mendengarkan kesaksian dan beberapa keterangan dari sejumlah pihak terkait kasus penembakan tersebut.

"Saat ini tim lagi melakukan pendalaman hasil dari olah TKP kemarin. Puzzle terangnya peristiwa tersebut semakin detail kami dapatkan," kata Anam dalam keterangannya pada Minggu (13/12/2020).

Setelah mendapatkan sejumlah temuan di lapangan, Anam mengatakan, pihaknya berharap semakin banyak menemukan fakta yang diperoleh, sehingga kasus tersebut menjadi terang.

Baca Juga: Komnas HAM Tidak Mau Hadiri Rekonstruksi Mabes Polri, Ini Alasannya

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU