> >

Angka Corona Melonjak, Luhut Pastikan Presiden Segera Umumkan Vaksin Covid-19

Kesehatan | 5 Desember 2020, 11:07 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. (Sumber: Pensosbud KBRI Tokyo)

TOKYO, KOMPAS.TV - Di sela kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Presiden Joko Widodo segera mengumumkan vaksin virus Corona.

"Presiden akan umumkan sendiri untuk vaksin. Semua sudah kita siapkan. Presiden juga sudah perintahkan ke saya untuk segera dorong. Vaksin mandiri sudah ada permen (Peraturan Menteri) nya. Pak Erik Thohir (Menteri BUMN) lagi kerjakan. Progresnya juga cukup bagus," terang Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (5/12/2020).

Terkait lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari ini, Luhut menjelaskan, hal itu dikarenakan ada perbaikan sistim pendataan jumlah penderita Corona. Sehingga terdapat keterlambatan pelaporan data yang mengakibatkan penumpukan jumlah penderita Corona.

Baca Juga: Europol Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu

"Ada memang sistim data kita di Pusdatin (Pusat Data Informasi) itu yang belum sempurna. Ini sedang kita perbaiki sistim IT-nya. Agak terlambat pelaporan sehingga ada data yang numpuk sehingga muncul angka yang fantastis."

"Jakarta hari ini flat, Jawa Barat up and down, Jawa Tengah flat, Jawa Timur up and down sementara Bali ok. Jadi basicly kota-kota besar cukup terkendali," ujar Luhut Binsar Pandjaitan di Wisma KBRI Tokyo Jepang.

Selain masalah data, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyebut faktor hari libur dan kerumunan massa juga menjadi salah satu kenaikan angka penderita Corona.

"Jadi memang kemarin itu akibat libur. Kemudian juga demonstrasi dan peristiwa kedatangan (Rizieq Shihab).  Bagaimanapun itu ada pengaruh," terang Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelum bertolak ke Tokyo Jepang Luhut Binsar Pandjaitan katakan, telah menginstruksikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan Pangdam (Panglima Kodam) di seluruh daerah untuk mengambil tindakan tegas jika ada pengumpulan massa.

"Sebelum saya kemari (Tokyo) saya sudah beritahu Kapolda dan Pangdam tidak boleh ada sama sekali kumpul-kumpul karena itu korbannya adalah rakyat sendiri. Kalau cuma dia (pengumpul massa) yang korban ya silakan lah."

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU