> >

MUI: Kerja Keras 10 Bulan Tanggulangi Covid-19 Hancur oleh Kerumunan

Peristiwa | 23 November 2020, 16:32 WIB
Wakil Ketua Satgas Covid-19 dan Wasekjen MUI Najamuddin Ramly saat menyerahkan secara simbolik paket bantuan sembako, Rabu (6/5/2020). Penyerahan bantuan tahap kedua ini sebanyak 473 paket sembako yang didistribusikan ke ustadz, guru ngaji, marbut, serta warga terdampak Covid-19. (Sumber: Satgas Covid-19 MUI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan terjadinya kerumunan massa yang memperbesar risiko penularan Covid-19 dan menyerukan kasus serupa tidak terulang.

Baca Juga: Jelang Munas X MUI, Seluruh Peserta Jalani Tes Swab PCR

Wasekjen MUI Nadjamuddin Ramly mengatakan, peristiwa kerumunan itu tak ubahnya seperti hendak menghancurkan kerja keras semua pihak dalam 10 bulan terakhir dalam menanggulangi pandemi.

“Kita sangat menyesalkan, kerja keras sepuluh bulan dihancurkan oleh kegiatan-kegiatan kerumunan dalam satu pekan terakhir,” ujarnya secara tegas dalam Rapat virtual Satgas Penanganan Covid-19 yang diikuti lebih dari 500 peserta, Minggu (22/11/2020) malam.

Pertemuan online itu diikuti unsur Satgas berbagai daerah, BPBD, unsur TNI/Polri dan Dinas Kesehatan, utamanya yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. 

Rapat rutin setiap hari minggu malam ini sudah berlangsung sejak Maret 2020 dan dipimpin Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo.

Menjadi istimewa, karena rapat juga menghadirkan para tokoh agama. 

Selain unsur pimpinan MUI, juga hadir perwakilan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, organisasi keagamaan Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu.

MUI, menurut Ramly, berkomitmen terus mendukung dan meminta Satgas mengedepankan aksi penyelamatan jiwa manusia. 

Baca Juga: Meskipun di Tengah Pandemi, MUI Tetap Akan Gelar Munas X di Jakarta

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU