> >

DPRD DKI Jakarta Dukung Kebijakan Belajar Tatap Muka di Sekolah

Sosial | 22 November 2020, 16:33 WIB
Ilustrasi suasana belajar MTs Lubuk Kilangan. Sekolah gratis ini mampu luluskan 100 persen siswanya di SMA negeri. (Sumber: Kompas.com)

Dia mengatakan, salah satu bukti adalah ketika ada seorang pelajar yang memilih mengakhiri hidupnya karena pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

"Seperti kasus seorang siswa di Kalimantan yang bunuh diri akibat stress tugas menumpuk, dan juga kasus seorang ibu yang tega membunuh anaknya (di Tangerang) akibat emosi sekolah daring," kata dia. 

Itulah sebabnya, lanjut Zita, pembukaan belajar tatap muka bisa menjadi solusi pendidikan di masa pandemi Covid-19. 

"Sudah lama sekali rasanya, akhirnya Mas Menteri (Nadiem) mulai memberi kesempatan untuk anak-anak kembali ke dunia mereka," ujar Zita. 

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Bolehkan Sekolah Tatap Muka pada Januari 2021

Sebelumnya, Menteri Nadiem Makarim mengatakan, pembukaan pembelajaran tatap muka diputuskan oleh pemerintah daerah (pemda), komite sekolah, dan orangtua murid.

Nadiem menegaskan bahwa belajar tatap muka tidak diwajibkan karena masih masa pandemi Covid-19. 

"Memang sudah diberikan izin ke Pemda bagi daerah yang sudah siap belajar tatap muka. Memang diperbolehkan, tapi, tidak diwajibkan, karena masih pandemi," ungkap Nadiem Makarim dalam acara press conference secara daring, Jumat (20/11/2020). 

Dia mengatakan, apabila sekolah di masing-masing daerah sudah diberikan belajar tatap muka, maka harus mempersiapkan segala kesiapannya, agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan baik.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU