> >

Survei IPI: 36 Persen Publik Nilai Indonesia Semakin Tidak Demokratis

Politik | 25 Oktober 2020, 18:07 WIB
Tangkapan Layar rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (25/10/2020). (Sumber: Dok. Indikator Politik Indonesia)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tentang Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi menyatkan hasil survei terkait demokrasi yakni dukungan terhadap demokrasi sebagai sistem pemerintahan mencapai 62,4 persen.

Namun, sambung Muhtadi, sejumlah indikasi menunjukkan proses demokratisasi mengalami pelemahan. 

Baca Juga: Setahun Jokowi, Demokrasi Jalan di Tempat? - SATU MEJA THE FORUM (Bag1)

Sebanyak 36 persen publik menyatakan Indonesia menjadi kurang demokratis. Kemudian 37 persen publik menilai keadaan demokrasi di Indonesia saat ini tetap sama dari tahun-tahun sebelumnya. 

Hanya 17,7 persen yang menyatakan Indonesia menjadi lebih demokratis da sisanya 9,3 persen menjawab tidak menjawab.

"Secara umum saat ini lebih banyak warga yang menilai bahwa Indonesia semakin tidak demokratis, dua kali lipat dari yang menilai Indonesia saat ini semakin demokratis," ujarnya saat membacakan temuan survei, Minggu (25/10/2020).

Lebih lanjut Muhtadi menjelaskan survei juga menunjukan meningkatnya ancaman terhadap kebebasan sipil.

Baca Juga: KSPI: Buruh akan Demo Besar-besaran di Seluruh Indonesia Jika Jokowi Tanda Tangani UU Cipta Kerja

Mayoritas publik cenderung setuju atau sangat setuju bahwa saat ini warga makin takut menyuarakan pendapat yakni 21.9 persen. Sisanya menilai agak setuju 47,7 persen, 22,0 persen kurang setuju, 3,6 persen tidak setuju sama sekali dan 4,9 persen responden tidak menjawab. 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU