> >

Istana Sebut Revolusi Akhlak Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab Seruan Penggulingan Jokowi

Politik | 22 Oktober 2020, 08:23 WIB
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017). Rizieq diperiksa oleh Subdirekorat Fiskal, Moneter, dan Devisa Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, terkait ucapannya soal gambar palu arit di logo Bank Indonesia dalam lembaran uang rupiah. (Sumber: KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pihak istana melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Donny Gahral Adian angkat bicara terkait revolusi akhlak yang dimotori oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Donny Gahral menilai revolusi akhlak Habib Rizieq Shihab merupakan seruan penggulingan kekuasaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Donny karena itu mengingatkan agar revolusi akhlak yang dicanangkan Rizieq Shihab Rizieq tidak sampai berujung pada kekerasan.

Baca Juga: Soal Anggota FPI Jadi Tersangka Pelemparan Bom Molotov ke Kantor PDI-P, Ini Kata Pengacara

Sebaliknya, kata Donny, revolusi akhlak Habib Rizieq Shihab harus berbentuk gerakan moral.

“Revolusi akhlak harus tidak dengan kekerasa. kalau memang revolusi akhlak, gerakan moral," kata Donny di Jakarta pada Selasa, (21/10/2020).

"Kita tahu bagaimana seruan Habib Rizieq itu bukan seruan-seruan revolusi akhlak, tapi itu seruan penggulingan kekuasaan."

Lebih lanjut, Donny Gahral mengatakan kelompok Habib Rizieq Shihab tak konsisten dengan seruan revolusi akhlak.

Baca Juga: Alumni 212 dan FPI akan Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja, TNI-Polri Gelar Apel untuk Antisipasi

“Tidak konsisten antara jargon yang dipakai dengan revolusi akhlak yang kita baca di sosial media dengar dari berita,” tutur Donny.

Menurut Donny, jika dilakukan dengan baik dan benar, pihak pemerintah akan menyambut revolusi akhlak yang dimotori Rizieq Shihab karena memang bertujuan memperbaiki moral.

“Saya kira kalau memang betul revolusi akhlak itu benar, pasti kita sambut dengan baik. Itu artinya untuk perbaikan moral, silakan saja," kata Donny.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU