> >

Menkes Terawan Yakin Rumah Sakit Tidak Sembarangan Buat Status Meninggal Akibat Covid-19

Politik | 20 Oktober 2020, 21:25 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto (Sumber: Youtube Kemendikbud RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak percaya dengan adanya dugaan praktik pemalsuan diagnosis pasien meninggal dunia dikarenakan Covid-19 agar mendapat anggaran dari pemerintah.

Ia menilai hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh rumah sakit. Dalam pengalamannya menjadi Kepala RSPAD Gatot Subroto, rumah sakit memiliki hati nurani dalam mengdiagnosis pasien. 

Tak hanya itu, pasien meninggal dunia adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan oleh dokter. Menkes Terawan menilai, tidak mungkin seorang dokter mempertaruhkan profesinya demi kepentingan rumah sakit.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Bisa Dimulai November 2020

"Kita punya nurani yang kalau iya dikatakan iya, kalau tidak katakan tidak. Karena itu saya masih berpikiran yang positif, ndak ada seperti itu, itu aja yang bisa saya sampaikan," ujar Menkes Terawan dalam webinar perayaan HUT Partai Golkar, Selasa (20/10/2020). Dikutip dari Kompas.com. 

Dugaan tersebut muncul dalam perbincangan antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko saat bertemu di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (1/10/2020).

Menurut Moeldoko, sudah banyak kasus, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, tetapi disebut meninggal akibat Covid-19 oleh rumah sakit. Meskipun hasil pemeriksaan kesehatannya dinyatakan negatif Covid-19.

Hal tersebut perlu diluruskan agar jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan di tengah pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Absen di Acara Najwa Shihab, Menkes Terawan Muncul di Perayaan HUT Golkar

Ganjar pun mengamini keberadaan isu tersebut. Menurut dia, hal serupa juga sudah pernah terjadi di Jawa Tengah.

"Ada orang diperkirakan Covid-19 terus meninggal, padahal hasil tes belum keluar. Setelah hasilnya keluar, ternyata negatif. Ini kan kasihan, ini contoh-contoh agar kita memperbaiki hal ini," ujar Ganjar.
 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU