> >

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Apabila RUU HIP Diketok akan Terjadi Pertumpahan Darah

Politik | 25 September 2020, 08:09 WIB
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo berpose sebelum menjadi narasumber di acara Satu Meja The Forum di studio satu Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018). (Sumber: KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Karena itu, Gatot rela mati-matian dan
menyatakan dirinya konsisten menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal tersebut sebagaimana sumpah yang pernah diucapkannya pada 1982.

"Saya secara pribadi pada 1982, pernah bersumpah di atas Al-Qur'an yang intinya bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Gatot.

Baca Juga: Istana Jawab Gatot Nurmantyo Soal Kaitan Pergantian Panglima TNI dan Film G30S/PKI

Menurut mantan Pankostrad itu, sumpah yang diucapkannya akan tetap dia bawa walaupun sudah tidak aktif lagi sebagai prajurit TNI.

Gatot menilai, sumpah prajurit tersebut bukan hanya sekadar janji, tetapi lebih dsri itu. Ia merupakan sebagai pertanggungjawabannya sampai di akhirat nanti.

"Sudah pensiun pun saya masih punya tanggung jawab atas sumpah ini. Sampai kapan? Sampai saya masuk liang kubur pun, sumpah itu saya pegang," ucap Gatot.

"Sebab, sumpah itu akan ditanyakan Sang Khalik, apa yang kamu lakukan atas sumpah ini."

Baca Juga: Eks Wakil Ketua Komisi I: Pergantian Gatot Nurmantyo Tidak Ada Hubungan dengan Nonton Film G30S/PKI

Dengan alasan hendak menjaga sumpahnya inilah, Gatot kemudian memutuskan bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI. 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU