> >

Istana Jawab Gatot Nurmantyo Soal Kaitan Pergantian Panglima TNI dan Film G30S/PKI

Politik | 23 September 2020, 21:57 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian. (Sumber: Youtube/KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, menjawab Gatot Nurmantyo terkait pernyataannya soal pergantian jabatan Panglima TNI dan pemutaran film G30S/PKI.

Menurut dia, pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengaitkan antara jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film kontroversial itu terlalu jauh, bahkan sangat kebablasan.

“Jadi, saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S/ PKI dengan pencopotan beliau," kata Donny kepada wartawan pada Rabu, (23/9/2020).

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Jokowi karena Perintahkan Tonton Film G30S/PKI

Menurut dia, lengsernya posisi Gatot Nurmantyo dari pucuk pimpinan TNI karena akan memasuki massa pensiun. 

Selain itu, memang sudah tradisi di tubuh TNI atau Polri pergantian jabatan dilakukan menjelang masa pensiun.

“Karena kita tahu semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti akan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian,” ujar Donny.

“Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin."

Untuk diketahui, Gatot secara resmi digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017. Gatot digantikan Hadi kurang lebih 4 bulan sebelum memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Sebut Ada Kelompok Mau Ubah Pancasila, Ini Ciri-cirinya

Sebelumnya dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, Gatot Nurmantyo, mengaku diancam dicopot dari jabatan Panglima TNI karena menyerukan nonton bareng film G30S/PKI.

Dalam pernyataannya, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengatakan tentang bangkitnya komunisme di Indonesia. Dia menyebut, Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru sudah terendus sejak 2008.

"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," ujar Gatot dikutip dari channel Youtube Hersubeno Arief, Rabu (23/9/2020). 

Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan. Namun begitu, dia mengatakan gerakan tersebut tidak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan.

"Saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war, karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka. Gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa," katanya.

Gatot menyebut, dirinya mencium gelagat itu dari sejumlah fenomena yang terjadi sejak 2008. Misalnya, dari pelajaran sejarah tentang G-30 S/PKI di segala tingkatan yang ditiadakan. 

“Ini sesuatu hal yang sangat berbahaya karena kalau yang paling junior adalah kelas enam SD, maka merka yang duduk di universitas saat ini mereka tidak pernah mengenyam pelajarn tersebut," ujar Gatot.

Baca Juga: Alfian Tanjung Minta Maaf ke GP Ansor setelah Sebut Pengurusnya Keturunan PKI

Gatot kemudian membuat semacam 'proxy war', di mana ia kerap mengisi kuliah umum dan menyelipkan materi bahaya kebangkitan komunisme kepada para generasi muda.

"Pada tahun 2017 generasi muda 90 persen lebih tidak percaya adanya PKI. Maka dengan data-data yang ada, pertama kali pada 10 Maret 2015, saya masih menjabat Pangkostrad,” ujar Gatot.

“Saat itu, saya beranikan memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI (universitas Indonesia). Dan sampai dengan saya panglima TNI sudah 59 kali saya melaksanakan kuliah umum."

Selanjutnya, Gatot melihat adanya upaya-upaya pelemahan mental pemuda bangsa. Ia pun memutuskan menyerukan menonton film Pemberontakan G-30S PKI ketika ia menjabat sebagai Panglima TNI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S-PKI," ucapnya.

Gatot bercerita, ketika ia menyerukan untuk menonton film itu, ada pihak yang mengingatkannya agar tidak melakukan hal itu.

Gatot, secara terang-terangan menyebut orang yang memberikan nasihat tersebut berasal dari sebuah partai. 

Orang tersebut, bahkan mengingatkan Gatot bisa dicopot dari jabatannya jika melanjutkan seruannya tersebut. Tapi Gatot tidak gentar. Ia tetap menyerukan agar masyarakat menonton film itu.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu Kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti. Saya bilang terimakasih, Tapi saya gas, karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," kata Gatot.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU