> >

Melihat Jejak Karir Sang Kompas Jakob Oetama

Berita kompas tv | 10 September 2020, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jakob Oetama adalah seorang guru SMP yang bercita-cita menjadi pastor, namun berakhir sukses menjadi wartawan.

Ketekunan, keuletan, dan kerja keras, mengantarkan Jakob Oetama memiliki media ternama di Indonesia, Harian Kompas.

Lahir di Jowahan, sebuah dusun dekat Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 27 September, 89 tahun silam.

Jakob Oetama adalah salah satu sosok yang melahirkan surat kabar Kompas dan mendirikan kelompok Kompas Gramedia.

Sekaligus merupakan salah satu tokoh legendaris pers nasional.

Selama hidupnya, Pak JO pernah menjadi guru SMP Mardi Yuana di Cipanas, Jawa Barat, pada tahun 1952.

Selain itu juga pernah menjadi guru di SMP Van Lith di Jakarta pada tahun 1953.

Jakob Oetama juga tercatat sebagai dosen di jurusan komunikasi Fisip UI.

Awal karirnya, Jakob Oetama menjadi redaktur mingguan penabur di Jakarta pada tahun 1955.

Bersama Petrus Kanisius Ojong, ia mendirikan majalah bulanan Intisari pada 1963 dan Harian Kompas pada 1965.

Jakob Oetama menjadi pemimpin redaksi harian kompas sejak berdiri tahun 19-65 hingga tahun 2000.

Sejak PK Ojong meninggal tahun 1980, Jakob Oetama merangkap menjadi pemimpin umum Kompas dan kelompok Kompas Gramedia.

Selain sederet kiprah jurnalistik dalam negeri, Jakob Oetama juga menjadi penasihat konfederasi wartawan se-Asean dan anggota serikat penerbit sedunia.

Ia juga pernah dianugerahi Bintang Mahaputera Utama pada tahun 1973 saat menjadi anggota DPR-MPR.

Hingga kini tak terhitung warisan jurnalistik dari Presiden Direktur Kelompok Kompas Gramedia ini.

Meski demikian, peran terakhir Pak JO selalu ia jalani dengan kerendahan hati.

Seorang Jakob Oetama lebih senang dan bangga disebut wartawan dibandingkan sebutan pengusaha.

Terima Kasih Pak JO. Selamat jalan sang pendiri Kompas.

Penulis : Reny-Mardika

Sumber : Kompas TV


TERBARU