> >

Djarot: Nama Paslon Pilkada Surabaya Sudah di Amplop, Bu Risma Saja Tak Tahu

Politik | 31 Agustus 2020, 05:35 WIB
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat. Djarot: Nama Paslon Pilkada Surabaya Sudah di Amplop, Bu Risma Saja Tak Tahu. (Sumber: KOMPAS.com/ ACHMAD FAIZAL)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sudah mengantongi nama pasangan calon (paslon) yang akan maju pada Pilkada Surabaya 2020.

Nama calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang bakal diusung PDI-P tersebut akan diumumkan kepada publik dalam waktu dekat.

Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, nama pasangan calon sudah ada di dalam amplop tertutup.

"Akan diumumkan sebelum tanggal 4 September, kalau tidak tanggal 1 ya tanggal 2 September," kata Djarot, usai konsolidasi pilkada serentak di kantor DPD PDI-P Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (30/8/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: PDI-P Sudah Kantongi Paslon Pilkada Surabaya Pengganti Risma, Diumumkan Sebelum 4 September

Wewenang Megawati

Mantan Wagub DKI itu mengatakan, nama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya akan diumumkan bersama puluhan nama pasangan kepala daerah seluruh Indonesia gelombang terakhir.

Dia menjamin tidak ada satupun yang tahu siapa pasangan yang diusung PDI-P di Surabaya. Sebab, hal tersebut wewenang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Bahkan Bu Risma saja tidak tahu," ujar dia.

Djarot hanya memastikan, nama pasangan yang diusung adalah mereka yang mengikuti prosedur di PDI-P seperti pendaftaran hingga proses penjaringan.

Baca Juga: Hasto Bantah Silang Pedapat dengan Risma soal Paslon PDI-P di Pilkada Surabaya

PDI-P saat acara konsolidasi pilkada serentak di kantor DPD PDI-P Jawa Timur, Minggu (30/8/2020). Djarot: Nama Paslon Pilkada Surabaya Sudah di Amplop, Bu Risma Saja Tak Tahu. (Sumber: KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

19 Nama Daftar ke PDI-P

Sementara ada 19 nama yang mendaftar ke PDI-P Jawa Timur sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020.

Ke-19 nama pendaftar tersebut yakni, Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim), Anugerah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya), Mega Djadja Agustjandra (pengusaha), Sutjipto Joe Angga (pengusaha), dan Chrisman Hadi (seniman).

Selanjutnya, Sri Setyo Pertiwi (pengusaha), Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo (mantan anggota DPR RI), Warsito (mantan anggota DPRD Surabaya), Gunawan (pengusaha), Dwi Astutik (Muslimat NU), Haries Purwoko (pengusaha).

Kemudian Lia Istifhama (fatayat NU), Achmad Wahyuddin (pengusaha), Whisnu Sakti Buana (wakil wali kota Surabaya), Ony Setiawan (aktivis), Edy Tarmidy (politisi PDI-P), dan Ahmad Nawardi (anggota DPD).

Sementara itu, 8 partai yakni PKS, PKB, PPP, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra sudah memastikan mendukung mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.

Baca Juga: Risma Patuhi Megawati Soekarnoputri Soal Pilihan Calon Wali Kota Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Djarot: Nama Paslon Pilkada Surabaya Sudah di Amplop, Bu Risma Saja Tak Tahu. (Sumber: KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Hasto Bantah Silang Pendapat dengan Risma

Penunjukan paslon Pilkada Surabaya sebelumnya juga sempat dikabarkan adanya silang pendapat antara Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Namun, saat dikonfirmasi, Hasto membantah adanya silang pendapat dengan Risma dalam menentukan paslon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada Surabaya 2020.

Saat sambutan dalam konsolidasi Pilkada Serentak di kantor DPD PDI-P Jawa Timur di Surabaya, Hasto menampilkan gambar-gambar media cetak yang menggambarkan dirinya sedang tarik tambang atau bersilang pendapat dengan Risma.

"Itu semua tidak benar, saya juga tidak tahu sumbernya dari mana," kata Hasto, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Putra Sulung Risma Maju Pilkada Surabaya, Ini Kata Pengamat

Risma yang dalam acara tersebut duduk di podium bersama beberapa pimpinan DPD PDI-P Jawa Timur dan Pengurus DPP PDI-P, sontak tertawa terbahak-bahak mendengarkan penjelasan Hasto.

"Tidak ada tarik tambang politik di internal PDI-P, yang ada adalah menarik rakyat agar bebas dari belenggu kemiskinan, ketidakadilan, dan kebodohan," terang Hasto.

Terkait pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, semua kader PDI-P patuh kepada keputusan Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin yang diberi amanat partai untuk mengambil keputusan.

Baca Juga: Megawati Jadikan Risma, Azwar Anas dan Jokowi Contoh untuk Bakal Calon Kepala Daerah

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU