> >

Diperiksa 5 Jam Penyidik Dalami Proses Djoko Tjandra Keluar Masuk Indonesia dan Penyewaan Jet

Hukum | 19 Agustus 2020, 20:04 WIB
Terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra dibawa ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, setelah dipulangkan dari Malaysia, Kamis (30/7/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPASTV –  Bareskrim Polri memeriksa terpidana kasus hak tagih Bank Bali Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra sebagai tersangka kasus surat jalan palsu, Rabu (19/8/2020).

Pemeriksaan terhadpa Djoko Tjandra ini berlangsung selama lima jam, dimulai pada pukul 10.30 WIB hingga 15.15 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menjelaskan ada sekitar 59 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Djoko Tjandra.

Baca Juga: Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Utara Diperiksa Mabes Polri Terkait Paspor Djoko Tjandra

Mulai dari mengenai keberadaannya saat ditetapkan sebagai buronan, proses keluar masuk Indonesia dengan surat jalan palsu dan pengurusan red notice hingga mengenai penyewaan pesawat jet pribadi.

"Terkait upaya yang bersangkutan selama ini keluar masuk Indonesia menggunakan private jet, terkait dengan penyewaannya, sewa di mana, itu didalami juga,” ujar Awi di gedung Bareskrim Mabes Polri, Rabu (19/8/2020).

Selain itu penyidik Bareskrim Mabes Polri juga mendalami materi pengurusan red notice dengan menghadirkan Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Sandi Andariadi.

Sandi diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dengan fokus pertanyaan mengenai penerbitan paspor dan surat menyurat mengenai daftar red notice Djoko Tjandra.

Baca Juga: Djoko Tjandra dan Pihak Imigrasi Kemenkumham Diperiksa Bareskrim Polri.

Menurut Awi ada 15 pertanyaan yang diajukan penyidik. Pemeriksaan terhadap Sandi dimulai pukul 11.00 WIB hingga 15.30 WIB.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU