> >

Sejarah Nisfu Syaban yang DIperingati 15 Hari Sebelum Puasa Ramadan

Tren | 24 Februari 2024, 04:00 WIB
ilustrasi berdoa di malam nisfu syakban (Sumber: tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun ini, Nisfu Syaban jatuh pada 25 Februari 2024. Bagi sebagian besar umat muslim meyakini keutamaan Nisfu Syaban sebagai momen amalan-amalan diangkat Allah SWT.

Pada malam Nisfu Syaban Allah SWT juga membuka pintu rahmat memberi ampunan dosa-dosa hamba-Nya. Oleh karena itu, sebagian muslim menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak ibadah.

Nisfu Syaban diperingati pada tanggal 15 Syaban saat bertepatan puncak bulan purnama. Artinya Nisfu Syaban diperingati pertengahan bulan Syaban atau 15 hari menjelang Ramadhan tiba.

Baca Juga: Diduga Herpes Karena Alami Ruam Kulit, Kartika Putri Ternyata Kena Autoimun

Peringatan malam Nisfu Syaban di Indonesia menjadi tradisi yang melekat dari generasi ke generasi, menunjukkan kedalaman nilai-nilai agama. Sejarah Nisfu Syaban, seperti yang dijelaskan dalam buku "Mana Dalil Malam Nishfu Sya’ban" karya Ust Ma’ruf Khozin, mencatat bahwa amalan malam Nisfu Syaban pertama kali dilakukan oleh kalangan Tabi'in di Syam.

Para sahabat, seperti Abdullah bin Ja’far, sudah mengetahui keistimewaan malam tersebut, namun kewajiban jihad mengalahkan rencana ibadah pada malam itu.

Lalu, apa sebenarnya arti Nisfu Syaban ?

Dilansir dari Kompas.com, Nisfu Syaban juga dikenal dengan sebutan "Laylatul Bara'ah" atau "Laylatun Nisfi min Syakban"  dalam bahasa Arab. Tak hanya itu, arti Nisfu Syaban juga dikenal di berbagai negara muslim lainnya, seperti Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.

Meski berbeda bahasa, arti malam Nisfu Syaban sama jika terjemahkan adalah malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.

Pada momen itu, umat muslim berjaga sepanjang malam untuk beribadah. Namun, ada juga tradisi di beberapa daerah di mana perayaan malam Nisfu Syaban dijadikan momentum mengenang leluhur.

Hukum Nisfu Syaban

Malam Nisfu Syaban sebenarnya terjadi pro kontra di kalangan ulama. Tidak semua ulama sepakat adanya malam Nisfu Syaban tersebut.

Selama ini malam Nisfu Syaban merujuk pada sebuah hadis dhaif dan hasan. Seperti hadis dari Abu Tsa’labah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU