> >

7 Pemicu Stroke di Usia Muda Ini Harus Diwaspadai

Kesehatan | 30 Oktober 2023, 23:55 WIB
Ilustrasi stroke. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Stroke kerap dikaitkan dengan penyakit yang menyerang orang dewasa atau lansia.

Namun, faktanya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk orang yang masih berusia 20 hingga 30 tahun.

Tidak sedikit orang di usia 20-an yang terkena stroke, meskipun gejalanya ringan.

Stroke di usia muda biasanya terjadi karena kelainan pembuluh darah, seperti memiliki kadar kolesterol di atas normal, darah tinggi, dan riwayat stroke di keluarga.

Serangan stroke pada usia muda dipicu oleh kondisi dan gaya hidup tidak sehat.

Melansir laman Everyday Health, sebuah survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)  menyebutkan bahwa tingkat stroke di kalangan anak muda meningkat tajam.

Baca Juga: Soal Isu Prabowo Pernah Terkena Stroke, Kepala RSPAD: Jangan Termakan Hoaks

Survei itu tidak memasukkan penyebab stroke, tetapi dokter berpikir bahwa risiko stroke yang umum seperti obesitas dan tekanan darah tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda mungkin menjadi faktor utama.

Pasien penderita stroke pada usia muda lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.

Alasannya, perempuan pada usia produktif atau usia muda masih memproduksi hormon estrogen yang secara alami membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih baik.

Sementara, pada usia lanjut, potensi terkena stroke sama besarnya.

Hal ini karena kadar estrogen di dalam tubuh kian lama kian berkurang.

Umumnya, stroke yang sering menyerang para penderita baik pasien lansia maupun usia muda adalah jenis stroke iskemik (sumbatan).

Peningkatan angka penderita stroke dalam usia muda disebut mengkhawatirkan.

Ada faktor-faktor atau kondisi kesehatan lain yang bisa menjadi penyebab stroke di usia muda.

Berikut tujuh pemicu stroke pada usia muda:

1. Kelainan pada Jantung

Salah satu penyebab stroke di usia muda adalah kelainan pada jantung.

Ada beberapa jenis kelainan yang mungkin bisa terjadi, baik katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran.

Kelainan jantung juga bisa karena faktor bawaan atau sudah terjadi sejak lahir.

Pompa jantung akan terganggu diakibatkan seseorang tersebut mengalami kelainan pada jantungnya dan dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar jantung akan ada darah yang tersisa di dalam jantung.

Sisa darah dalam jantung tersebut nantinya akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak, sehingga terjadi emboli.

Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke. Kondisi tersebut biasa dikenal dengan nama kardioemboli.

2. Pengentalan Darah 

Orang yang memiliki kondisi antiphospholipid syndrome lebih beresiko terkena stroke.

Kondisi ini ditandai darah di dalam tubuhnya cenderung menggumpal sehinga saat mengalir di dalam tubuh dan melewati pembuluh darah yang lebih kecil atau lebih sempit. 

Darah tersebut akan menyangkut dan menyumbat. Anak-anak yang mengidap talasemia juga bisa terkena stroke. 

Alasannya, hemoglobin (Hb) pada penderita talasemia cenderung rendah. Hal tersebut bisa memicu stroke.

3. Penyumbatan pada Pembuluh Darah

Penyumbatan pembuluh darah juga menjadi salah satu pemicu stroke pada usia muda.

Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada penyakit takayusu dan moyamoya.

Takayusu adalah penyakit di mana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu sama sekali.

Sedangkan moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah di area leher menuju otak.

Jika salah satunya terjadi, dapat meingkatkan potensi stroke di usia muda.

4. Arteriovenous Malformation (AVM)

Orang dengan kondisi seperti ini biasanya terjadi kelainan pembentukan arteri dan vena.

AVM merupakan kondisi di mana anyaman dengan dinding tipis yang mudah sekali pecah.

Sehingga menyebabkan perdarahan di otak dan sumsum tulang belakang.

Perdarahan inilah yang menyebabkan stroke hemoragik.

Baca Juga: Waspada 5 Bahaya Konsumsi Eh Teh Manis Berlebihan, dari Berat Badan Naik hingga Stroke

5. Aneurisma

Pada penderita Aneurisma, pembuluh darah akan membesar seperti balon.

Namun, pembuluh darah juga akan menipis, sehingga mudah pecah.

Jika pembuluh darah di dalam otak pecah, maka akan terjadi perdarahan yang berujung pada stroke hemoragik di usia muda.

6. Hemofilia

Hemofilia adalah salah satu kelainan yang mungkin terjadi pada pembekuan darah.

Kondisi seperti ini merupakan kelainan bawaan langka yang dapat menyebabkan darah sulit membeku dan menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan.

Hal yang dikhawatirkan adalah saat kelainan tersebut terjadi di otak, sehingga penderita mengalami stroke hemoragik.

7. Kelainan Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) 

ITP adalah kelainan yang mneyebabkan jumlah trombosit atau keping darah yang ada dalam tubuhnya akan sangat rendah.

Hal ini menyebabkan penderita mudah mengalamai pendaharan di kepala saat ada benturan atau sesuatu yang mengguncang kepalanya. 

Hal tersebut terjadi karena jumlah keping darah yang seharusnya bisa menutup kebocoran akibat benturan atau guncangan itu tidak mencukupi.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU