> >

Qatar Mulai Pertanyakan Peran Sebagai Mediator Hamas-Israel, Gegara Kerap Disalahkan dan Diremehkan

Kompas dunia | 18 April 2024, 12:01 WIB
PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi, File)

DOHA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan mulai mempertanyakan peran sebagai mediator Hamas-Israel.

Qatar menjadi salah satu kunci penting bersama Amerika Serikat (AS) dan Mesir, dalam mencoba mengamankan gencatan senjata antara Hamas-Israel.

Mereka juga mengusahakan pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Juga: Bandara Dubai Dilanda Banjir Bandang, Wisatawan yang Terdampar Bertahan Hidup lewat Oleh-oleh

Tetapi Sheikh Mohammed menilai atas segala usaha mereka, Doha telah dikeksploitasi bahkan disalahkan.

Mereka juga kerap diremehkan oleh pihak-pihak yang mencoba membuat keuntungan politik.

Dikutip dari BBC, Kamis (18/4/2024), ia juga mengatakan pembicaraan damai saat ini berada dalam fase yang sulit.

Upaya gencatan senjata cukup rumit dan sebagian besar tak berhasil.

Namun, hubungan yang dimiliki Qatar dengan semua pihak, termasuk hubungan dekat dengan Hamas, dianggap penting untuk mencapai terobosan apa pun.

Para mediator telah mengusulkan gencatan senjata selama enam pekan, di mana Hamas akan membeaskan 40 perempuan, anak-anak dan orang tua, atau sandera yang sakit.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU