> >

Marcos Tegaskan Tidak akan Serahkan Duterte ke Pengadilan Kriminal Internasional Soal Perang Narkoba

Kompas dunia | 16 April 2024, 07:51 WIB
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr hari Senin, 15/4/2024, mengatakan ia tidak akan menyerahkan pendahulunya, Rodrigo Duterte, kepada Pengadilan Pidana Internasional ICC, yang sedang menyelidiki perang narkoba yang digelar pada masa kepemimpinan Duterte. (Sumber: Straits Times)

MANILA, KOMPAS TV - Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr hari Senin, 15/4/2024, mengatakan ia tidak akan menyerahkan pendahulunya, Rodrigo Duterte, kepada Pengadilan Pidana Internasional ICC, yang sedang menyelidiki perang narkoba yang digelar pada masa kepemimpinan Duterte.

Kaa itu, ribuan orang tewas dalam kampanye anti-narkoba yang dimulai oleh mantan presiden Duterte tahun 2016 dan berlanjut di bawah pemerintahan Marcos.

Ditanya pada 15 April apakah ia akan menyerahkan Duterte jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapannya, Marcos mengatakan tidak, "Kami tidak mengakui surat perintah yang akan mereka kirim kepada kami. Itu tidak," katanya dalam forum dengan Asosiasi Koresponden Asing Filipina.

"Kami berada dalam batas hukum internasional ketika kami mengambil sikap untuk tidak mengakui yurisdiksi ICC di Filipina," kata Marcos.

Duterte menarik Filipina dari ICC tahun 2019 setelah pengadilan yang berbasis di Den Haag mulai menyelidiki tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama perang narkoba.

ICC memulai penyelidikan resmi terhadap kerasnya Duterte pada September 2021, namun menangguhkannya dua bulan kemudian setelah Manila mengatakan sedang meninjau ulang beberapa ratus kasus operasi narkoba yang berujung pada kematian oleh polisi, pembunuh bayaran, dan gerombolan.

Jaksa kepala ICC pada saat itu kemudian meminta untuk membuka kembali penyelidikan pada Juni 2022, dan hakim pra-penuntut di pengadilan memberikan lampu hijau pada akhir Januari 2023, keputusan yang digugat oleh Manila segera setelahnya dan kalah.

Lebih dari 6.000 orang tewas dalam operasi anti-narkoba di bawah Duterte, menurut data resmi yang dirilis oleh Filipina. Jaksa ICC memperkirakan jumlah korban tewas antara 12.000 hingga 30.000.

Baca Juga: Ayahnya Bertengkar dengan Presiden Filipina, Wapres Sara Duterte Dinilai Terjebak Koalisi Dinasti

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr hari Senin, 15/4/2024, mengatakan ia tidak akan menyerahkan pendahulunya, Rodrigo Duterte, kepada Pengadilan Pidana Internasional ICC, yang sedang menyelidiki perang narkoba yang digelar pada masa kepemimpinan Duterte. (Sumber: INQUIRER via Tribunnews.com)

Perang narkoba berlanjut di bawah pemerintahan Marcos meskipun ia mendorong lebih banyak fokus pada pencegahan dan rehabilitasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Straits Times


TERBARU