Kompas TV internasional kompas dunia

Ayahnya Bertengkar dengan Presiden Filipina, Wapres Sara Duterte Dinilai Terjebak Koalisi Dinasti

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 21:30 WIB
ayahnya-bertengkar-dengan-presiden-filipina-wapres-sara-duterte-dinilai-terjebak-koalisi-dinasti
Sara Duterte-Carpio, kanan, bersama ayahnya, Rodrigo Duterte pada sebuah acara di Filipina. Posisi Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio menuai sorotan tajam usai terjadi keretakan pada koalisi dinasti Marcos dengan Duterte. Ayah Sara, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berselisih dengan Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MANILA, KOMPAS.TV - Posisi Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio menuai sorotan tajam usai terjadi keretakan pada koalisi dinasti Marcos dengan Duterte. Ayah Sara, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte berselisih dengan Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.

Rodrigo Duterte menuduh Marcos Jr. berusaha mengubah konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan. Namun, Marcos Jr. berdalih sebatas mewacanakan perubahan konstitusi untuk mempermudah investasi asing.

Duterte dan Marcos Jr. pun terlibat perang mulut belakangan ini. Ayah Sara itu menuduh sang presiden menggunakan narkoba dan mengancam bahwa wilayah basis kekuasaannya di Filipina, Pulau Mindanao akan memerdekakan diri.

Marcos Jr., anak dari diktator Filipina, Ferdinand Marcos, membalas bahwa justru Rodrigo Duterte lah yang pernah menggunakan narkoba jenis fentanil. Orang dekat Marcos Jr. pun mengancam Duterte bahwa pemerintah akan bertindak keras jika Mindanao hendak memisahkan diri.

Perselisihan yang semakin mengemuka belakangan ini membuat koalisi Marcos-Duterte yang terbentuk jelang Pemilu Filipina 2022 lalu terancam bubar dan membuat posisi Sara Duterte-Carpio terjepit antara presidennya dengan ayahnya.

Baca Juga: Bongbong Marcos Respons Ancaman Duterte Mindanao Bakal Pisah dari Filipina, Siap Gunakan Kekerasan

Mantan anggota DPR Filipina sekaligus pakar sosiologi di Universitas Negeri New York, Amerika Serikat (AS), Walden Bello menyebut Sara Duterte-Carpio berupaya mempertahankan koalisi. Namun, posisinya dinilai sulit.

"Dia ingin menjaga aliansi Marcos-Duterte tetap bersama. Hitungan politis seperti itulah yang menjadi kunci pada (pemilu) 2022, dan akan menjadi kunci pada (pemilu) 2028," kata Bello dikutip Al Jazeera, Kamis (15/2/2024).

Koalisi Marcos-Duterte sendiri terbentuk usai Sara Duterte-Carpio mengejutkan berbagai pihak ketika mengumumkan akan maju sebagai calon wakil presiden pada 2022. Padahal, jelang Pemilu Filipina 2022, elektabilitas Sara Duterte-Carpio tertinggi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x