> >

Microsoft: China Akan Gunakan AI untuk Ganggu Pemilu di AS, Korea Selatan dan India

Kompas dunia | 5 April 2024, 22:05 WIB
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. (Sumber: SHUTTERSTOCK)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Microsoft menyebut bahwa China akan berusaha untuk mengganggu pemilu di AS, Korea Selatan, dan India tahun ini dengan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) setelah sebelumnya melakukan uji coba saat pemilu presiden di Taiwan.

Dalam laporan tim intelijen ancaman perusahaan yang diterbitkan pada hari Jumat (5/4/2024), perusahaan teknologi AS itu juga mengatakan bahwa kelompok-kelompok cyber yang didukung oleh China akan menargetkan pemilu bergengsi lainnya di tahun 2024, dengan Korea Utara juga terlibat. 

"Dalam konteks populasi di India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat yang akan memilih, kita kemungkinan akan melihat pelaku-pelaku cyber dan pengaruh dari China, dan sebagian kecil dari pelaku-pelaku cyber Korea Utara, bekerja untuk menargetkan pemilu-pemilu ini," bunyi laporan tersebut dikutip dari The Guardian.

Microsoft mengatakan bahwa "setidaknya" China akan menciptakan dan mendistribusikan konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan melalui media sosial yang "menguntungkan posisi mereka dalam pemilihan-pemilihan bergengsi tersebut".

Perusahaan tersebut menambahkan bahwa dampak dari konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan adalah minor tetapi turut mengingatkan bahwa hal itu bisa saja berubah.

"Walaupun dampak dari konten semacam itu dalam memengaruhi audiens tetap rendah, eksperimen China yang semakin meningkat dalam meningkatkan meme, video, dan audio akan terus berlanjut - dan mungkin terbukti efektif di masa mendatang," kata Microsoft.

Microsoft mengatakan dalam laporan tersebut bahwa China telah mencoba kampanye disinformasi yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan saat pemilu presiden Taiwan pada bulan Januari. 

Baca Juga: Berkat Peringatan Biden, Israel Setuju Buka Dua Rute Baru untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Mereka menyatakan bahwa ini merupakan pertama kalinya mereka melihat entitas yang didukung oleh negara menggunakan konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan dalam usaha untuk memengaruhi pemilihan luar negeri.

Kelompok yang didukung oleh Beijing yang dikenal sebagai Storm 1376, atau Spamouflage, sangat aktif selama pemilihan di Taiwan. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU