> >

PM Australia Ngamuk ke Israel karena Serangannya Bunuh Pekerja Bantuan: Pembelaannya Tak Cukup Bagus

Kompas dunia | 4 April 2024, 14:11 WIB
PM Australia Anthony Albanese. (Sumber: Bianca De Marchi/AAP Image Via AP)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengamuk ke Israel atas pembelaan mereka terkait serangan yang membunuh tujuh pekerja bantuan di Gaza.

Albanese yang marah atas serangan tersebut menegaskan, pembelaan Israel tidak cukup bagus.

Serangan ke Pusat Dapur Dunia (WCK) menewaskan tujuh pegawainya, pada Senin (1/4/2024), ketika konvoi mereka diserang Israel lewat udara di Gaza.

Baca Juga: Bos Hamas Ismail Haniyeh Tuduh Israel Hindari Negosiasi Tukar Tahanan demi Perpanjang Perang Gaza

Seorang perempuan Australia bernama Zomi Frankcom jadi salah satu dari tujuh pegawai WCK yang tewas.

Albanese, yang pada awal pekan ini menggambarkan kematian Frankcom sebagai “di luar keadaan yang wajar”, pada Kamis (4/4/2024), mengatakan bahwa pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, bahwa orang -orang yang tak bersalah terbunuh dalam perang, tidaklah bisa diterima.

“Kita perlu bertanggung jawab bagaimana hal itu bisa terjadi, dan pernyataan yang telah dibuat tidaklah cukup bagus, termasuk bahwa ini adalah produk dari perang,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.

“Ini menentang hukum kemanusiaan. Hukum kemanusiaan internasional menjelaskan bahwa pekerja bantuan harus bisa memberikan bantuan itu, dan mereka bebas dari ancaman kehilangan nyawa,” tambah Albanese.

Albanes mengungkapkan kendaraan Franckcom telah dengan jelas diidentifikasi sebagai organisasi bantuan, dan seharusnya tak berada dalam bahaya.

“Terbunuhnya ia dengan cara ini, merupakan bencana yang menyedihkan untuk keluarganya, begitu juga bagi negara kami,” tutur Albanese.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU